Tiba di Jayapura, Dua Jenazah Anggota Brimob Diautopsi

JAYAPURA [PAPOS] – Jenazah AiWakapolda Papua, Brigjen Pol. Paulus Waterpuw saat melihat langsung jenazah anggota Brimob yang menjadi korban penembakan KKB di Ilaga, Puncak setelah beradai RS Bhayangkara Jayapura.pda Thomson Siahaan dan Bripda Everson anggota Brimob Den A Polda Papua, korban penembakan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Ilaga, Puncak, Papua, Rabu (03/12/2014) sekitar pukul 12.00 Wit Kamis tiba di Jayapura.

Tiba di Jayapura kedua Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Jayapura guna dilakukan autopsi,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Sulistiyo Pudjo, Kamis (04/12).

Keduanya diterbangkan dengan pesawat Trigana Air dari Ilaga, Puncak ke Timika, kemudian dari Timika diterbangkan dengan Pesawat Garuda menuju Sentani, Jayapura.

Direncanakan, kedua jenazah akan disemayamkan satu malam di Markas Brimob Polda Papua, kemudian besok pagi Aipda Thomson akan diterbangkan menuju Medan, untuk dimakamkan di kampung halaman di Parsoburan, kab Tobasa. Sementara jenazah Bripda Everson akan diterbangkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur besok pagi.

Wakapolda Papua Tinjau Lokasi Penembakan

Wakapolda Papua Brigjen Pol. Paulus Waterpauw didampingi beberapa pejabat teras Polda Papua langsung meninjau langsung lokasi penembakan terhadap ke dua anggota Brimob Kompi A Polda Papua di Ilaga Puncak, Kamis (04/12) seklagus menjemput kedua jenazah korban yakni Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Everson dibawa ke Jayapura untuk di otopsi dan visum setelah itu baru diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.

Setibanya di Jayapura kedua jenazah langsung dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi dan visum.

Wakapolda Papua secara langsung mengantarkan kedua jenazah di RS Bhayangkara, juga terlihat keluarga dari pada korban. Wakapolda Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan jenasah baru dapat dievakusi hari ini, lantaran cuaca buruk di Ilaga.

“Kami telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian serta melakukan olah tempat kejadian perkara. Sebelumnya ada informasi bahwa keduanya dianiaya terlebih dahulu, lalu ditembak. Namun setelah ada 5 orang yang kami interogasi secara khusus, maka didapat kesimpulan bahwa kedua anggota ditembak terlebih dahulu, lalu dianiaya oleh lebih dari 10 orang,”

ujarnya.

Lanjut Waterpauw, informasi dua senjata jenis AK yang kabarnya dibawa kabur oleh pelaku, ternyata hanya satu senjata yang dibawa oleh kelompok itui. “Kami juga telah mengirimkan dua regu Brimob tambahan dari Timika ke Ilaga, Puncak untuk mengamankan situasi dan mencari pelaku,” ucapnya.

Kedua anggota Brimob Papua, Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Everson ditembak oleh kelompok bersenjata, saat sedang membantu panitia perayaan Natal bersama masyarakat dan Pemda Puncak. Aparat keamanan setempat terus melakukan pengejaran kepada kelompok ini, namun belum mebuahkan hasil . [tom/agi]

Ditulis oleh Tom/Agi/Papos, Terakhir diperbarui pada Jum’at, 05 Desember 2014 00:30

Dua Anggota Brimob Tewas Ditembak di Ilaga

Jayapura, Jubi – Dua orang anggota Brigadir Mobil (Brimob) Polda Papua tewas ditembak Kelompok Bersenjata di Ilaga, Ibukota Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (3/12) sekitar pukul 10:00 WIT.

Sumber Jubi mengatakan, kedua korban yakni Ajun Inspektur Dua (Pol) Thomson Siahaan dan Brigadir Dua (Pol) Everson. Kedua adalah anggota Brimob yang diperbantukan untuk Polsek Ilaga.

“Keduanya ditembak ketika mengantar kursi untuk perayaan Natal Gereja Kristen Injili (GKI) Klasis Ilaga. Dua senpi juga dibawa kabur pelaku,” kata sumber Jubi yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan adanya penembakan itu. Menurutnya, kedua anggota Brimob ditembak ketika sedang berada di atas kendaraan roda empat mengangkut kursi yang akan digunakan pada perayaan Natal GKI Klasis Ilaga.
“Aipda Thomson Siahaan tertembak di kaki dan dada. Bripda Everson ditembak di pelipis. Keduanya meninggal di tempat. Kini jenazah berada di Puskesmas Ilaga. Rencana, Kamis (4/12), jenazah akan dibawa ke Jayapura,” kata Kombes (Pol) Pudjo.

Katanya, pasca penembakan itu, Wakil Kepala Kepolisian Papua, Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw bersama beberapa pejabat kepolisian setempat, langsung berangkat ke Kabupaten Puncak.

“Para pelaku masih dalam penyelidikan dan pengejaran anggota Brimob dan TNI yang ada di sana. Dua pucuk senjata api jenis AK milik anggota juga dibawa kabur para pelaku,” ucapnya. (Arjuna Pademme)

Sumber: TabloidJubi.com

Wakapolda Papua: Kami akan Kejar Mereka, Hidup atau Mati

Jayapura, Jubi – Wakapolda Papua, Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpau, berjanji akan menangkap pelaku, hidup atau mati.

Pernyataan tegas itu disampaikan Paulus Waterpauw pasca tewasnya dua anggota Brigade Mobile (Brimob) Detasemen A Kotaraja, Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Forsen, di Ilaga Kabupaten Puncak, Rabu (3/12).

Wakapolda Papua mengecam tindakan kelompok warga sipil tersebut dan prihatin atas insiden yang menewaskan dua anggotanya.
“Tadi pagi kami dikagetkan berita dua anggota kami diserang saat membantu bersama pemuda gereja untuk melaksanakan Natal bersama,” katanya.

Pihaknya mengutuk keras dan akan mengejar para pelaku pembunuhan dua anggota nya.
“Kami akan mencari siapa mereka dan kejar. Kami akan tangkap mereka, hidup atau mati. Saya pikir ini perilaku dan perbuatan yang tidak manusiawi,” ujarnya.

Waterpauw juga pertanyaan HAM atas insiden berdarah tersebut. Menurutnya selama ini TNI dan Polri ditekan terus soal HAM. “Tapi kenyataannya selama ini justru kami jadi korban kekerasan oleh masyarakat sipil bersenjata,” katanya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono, membenarkan penembakan terhadap dua anggota Brimob yang terjadi disaat anggota polisi sedang membantu kegiatan di GKI Ilaga.
“Bripda Everson ditembak pada bagian pelipis dan Aipda Thomson Siahaan ditembak di kaki dan dada. Keduanya tewas di tempat. Saat ini jenazah masih berada di Puskesmas Ilaga. Jenasah baru akan dievakuasi ke Jayapura besok pagi,” kata Pudjo.

Data yang dihimpun Jubi, Aipda Thomson Siahaan mengalami luka tembak di rahang kiri tembus kepala dan tulang kering kaki kiri. Sedangkan Bripda Forsen mengalami luka hantaman benda tumpul pada bagian kepala dan lengan kanan hingga patah tulang. (Indrayadi TH)

Sumber: Penulis : Indrayadi TH on December 4, 2014 at 15:15:54 WP, Jubi

Di Ilaga, Dua Brimob Tewas Ditembak KKB

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol, Sulistyo Pudjo HartonoJAYAPURA – Dua Anggota Brigadir Mobil (Brimob) Detesemen A Polda Papua, masing-masing bernama Iptu Thomon Siahaan dan Bripda Everson tewas tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di depan Kantor Bupati Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (3/12) pagi sekitar pukul 09.00 WIT.

Korban Aipda Thomson Siahaan tewas akibat terkena tembak di bagian kaki dan dada, sedangkan korban Bripda Everson terkena dibagian pelipis.
Kedua anggota Brimob yang di-BKO-kan ke Polsek Ilaga itu, ditembak saat membantu mengantar dan mengangkat kursi untuk perayaan natal ke Gereja GKI Klasis Ibu Kota Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya, tepat di depan Kantor Bupati Puncak.

Selain menembaki kedua korban, pelaku yang diduga lebih dari 5 orang itu merampas dua pucuk senjata api (Senpi) jenis AK milik kedua korban, yang selanjutnya lari menuju hutan.

Kepala Bidang Hubungan Masya rakat (Humas) Polda Papua, Komisari Besar Polisi, Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan penembakan terhadap dua anggota Brimob tersebut.

Kronologis kejadian itu, Pujdo menjelaskan, awalnya kedua korban sedang membantu kegiatan gereja dengan mengangkat kursi-kursi dan tenda di gereja GKII.

“Saat menurunkan tenda di depan pintu gereja GKII, Ilaga Kabupaten Puncak, tiba-tiba datang sekelompok KKB dengang menggunakan senjata api langsung menembaki kedua korban hingga meninggal di tempat. Senjata yang mereka gunakan ikut dirampas,” katanya.

Menurutnya, sejak kejadian anggota Polsek di bantu TNI berusaha mengejar para pelaku, namun tidak berhasil ditangkap lantaran melarikan diri ke hutan.
Sementara kedua jenazah korban direncanakan besok, Kamis (4/11) diterbangkan ke Jayapura. “Pelakunya tidak dari kelompok mana, yang jelas mereka merupakan kelompok KKB yang sengaja mengganggu rakyat dan aparat. Kami berusaha merebut kembali senjata tersebut,” katanya.

Pudjo mengatakan, peristiwa penembakan tersebut, Wakapolda Papua sejumlah pejabat utama Polda Papua langsung berangkat ke Illaga masing-masing Kabid Humas, Kasat Brimob dan Wadir Intel Polda Papua turun untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan serta melakukan olah TKP.

SITUASI IBUKOTA KABUPATEN PUNCAK MENCEKAM

Pasca tewasnya dua anggota Polisi setelah ditembak KKB, di Ilaga Kabupaten Puncak Papua, situasi mencekam, masyarakat resah dan ketakutan. Apalagi sejumlah Honai (rumah adat tempat tinggal warga Pegunungan Papua) dibakar aparat keamanan yang melakukan penyisiran guna mencari para pelaku.

Anggota DPRD Kabupaten Puncak Pelinus Balinal mengatakan, warga Puncak khususnya yang ada di Ilaga saat ini merasa ketakutan, dan memilih mengungsi kesejumlah tempat yang aman, setelah aksi penembakan terhadap dua anggota Polisi terjadi.

“Sejumlah rumah Honai milik warga dibakar pasca penembakan terhadap 2 anggota Polisi, ini membuat situasi mencekam dan warga memilih mengungsi ke tempat yang dianggap aman,”ujar Pelinus, Rabu 3 Desember.

Lanjutnya, sesuai keterangan warga, alasan aparat keamanan membakar sejumlah Honai, guna mencegah dijadikan tempat persembunyian oleh para pelaku. “Alasan aparat, jangan sampai Honai dijadikan lokasi persembunyian, dimana, para pelaku kembali membaur dengan warga,” ujarnya. Karena situasi sangat mencekam, sambungnya, DPRD Puncak meminta Polda Papua dan TNI turun tangan langsung ke lokasi guna mengendalikan keadaan.

“Saya atas nama DPRD Puncak minta Polisi dan tentara segera mengatasi keadaan disana, karena warga sudah sangat ketakutan dan juga untuk mencegah jangan sampai meluas,”

ucapnya.

DPRD Puncak juga mengimbau, sebaiknya seluruh warga Puncak menjaga situasi tetap kondusif, dengan tidak melakukan aksi-aksi kekerasan. “Kami hanya bisa himbau sebaiknya semua pihak mengedepankan langkah persuasif agar tercipta suasana damai,” pungkasnya.

Mengenai kelompok pelaku, Pelinus Balinal mengatakan, tidak mengetahui secara persis. “Siapa pelaku penembakan dan perampasan senjata anggota Polisi, kami sama sekali belum mengetahuinya,”singkat dia.

Sementara itu, dari informasi yang berhasil diperoleh, kelompok pelaku diduga adalah kelompok bersenjata pimpinan Tenggatmati yang selama ini bermarkas di Kulirik Mulia Puncak Jaya. Kelompok ini ditengarai sedang berupaya menggagalkan proses perdamaian yang kini sedang berjalan di Puncak.
Juru Bicara Polda Ppaua Kombes Pudjo Sulistyo saat dikonfirmasi terkait adanya pembakaran sejumlah Honai, enggan memberikan komentar.

PELAKU PENEMBAKAN DIDUGA KELOMPOK BERSENJATA YAMBI

Pelaku penembakan terhadap kedua anggota Brimob di Ilaga, diduga berasal dari kelompok Yambi yang dipimpin Lekhakha Telenggen dan Tengahmati Telenggen. Kabid Humas Polda Papua mengaku belum dapat laporan tentang kelompok yang menembak mati dua anggota Brimob yakni Ipda Thomson Siahaan dan Bripda Eferson.

Ditambahkan, Rabu (3/12) kemarin ia mendampingi Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw dan pejabat polda lainnya bersiap menuju Ilaga melalui Timika. Bila cuaca memungkinkan Kamis (4/12) kami menuju Ilaga untuk melihat dari dekat situasi daerah itu sekaligus mengevakuasi kedua korban.(loy/jir/ant/aj)

Sumber: Kamis, 04 Desember 2014 00:45, BP

Tiga Perwira TNI-AU Kehilangan Senpi di Tempat Permandian

Jayapura – Tiga orang perwira pertama TNI Angkatan Udara (AU) masing-masing kehilangan senjata api (senpi), di lokasi permandian di Kawasan Gunung Cycloop, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Jayapura Kolonel Pnb I Made Susila Adnyana, membenarkan hal itu ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Minggu.

Ia mengatakan, jajarannya sedang berkoordinasi dengan polisi untuk mencari dan menemukan kembali ketiga pucuk senpi organik TNI AU itu. “Kami masih terus melakukan pencaharian, sementara ketiga anggota TNI AU yang kehilangan senjata itu sudah dimintai keterangannya,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun Antara, tiga pucuk senpi laras pendek (pistol) itu dilaporkan hilang, Sabtu (15/11) bersama telepon genggam (HP) milik ketiga anggota TNI AU yang disimpan di dalam tas yang berbeda. Ketiga perwira TNI AU itu yakni Lettu Pnb YG, Kapten Pnb DM dan Lettu CD.

Hilangnya ketiga pucuk senpi itu berawal dari ketiga anggota TNIAU yang berasal dari skuadron udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang itu, berkunjung ke lokasi permandian yang berada di kawasan gunung Cycloop.

Saat berfoto ria, tanpa disadari tas yang berisi tiga pucuk senjata dan berbagai barang pribadi ketiga anggota TNI AU itu raib. (ant/don)

Senin, 17 November 2014 05:21, BinPa

Tiga Perwira TNI-AU Kehilangan Senpi di Tempat Permandian

Jayapura – Tiga orang perwira pertama TNI Angkatan Udara (AU) masing-masing kehilangan senjata api (senpi), di lokasi permandian di Kawasan Gunung Cycloop, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Jayapura Kolonel Pnb I Made Susila Adnyana, membenarkan hal itu ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Minggu.

Ia mengatakan, jajarannya sedang berkoordinasi dengan polisi untuk mencari dan menemukan kembali ketiga pucuk senpi organik TNI AU itu. “Kami masih terus melakukan pencaharian, sementara ketiga anggota TNI AU yang kehilangan senjata itu sudah dimintai keterangannya,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun Antara, tiga pucuk senpi laras pendek (pistol) itu dilaporkan hilang, Sabtu (15/11) bersama telepon genggam (HP) milik ketiga anggota TNI AU yang disimpan di dalam tas yang berbeda. Ketiga perwira TNI AU itu yakni Lettu Pnb YG, Kapten Pnb DM dan Lettu CD.

Hilangnya ketiga pucuk senpi itu berawal dari ketiga anggota TNIAU yang berasal dari skuadron udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang itu, berkunjung ke lokasi permandian yang berada di kawasan gunung Cycloop.

Saat berfoto ria, tanpa disadari tas yang berisi tiga pucuk senjata dan berbagai barang pribadi ketiga anggota TNI AU itu raib. (ant/don)

Senin, 17 November 2014 05:21, BinPa

Tiga Perwira TNI-AU Kehilangan Senpi di Tempat Permandian was originally published on PAPUA MERDEKA! News

Hilang 18 Hari, Jenazah Brigpol Maikel Bano Akhirnya Ditemukan

WAMENA[PAPOS]-Jenazah Anggota Polres Jayawijaya saat melakukan upacara pelepasan jenazah almarhum, Brigpol Maikel Bano di Bandara Wamena,Minggu (19/10/2014).sah Brigadir Polisi (Brigpol) Maikel Bano, anggota Polsek Makki Polres Jayawijaya yang dikabarkan hilang sejak, 4 Oktober lalu akhirnya ditemukan oleh warga Kampung Olasili Distrik Silokarno Doga Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (18/10/2014) sekitar pukul 15.00 WIT.

Saat ditemukan warga, kondisi jenasah korban yang hilang 18 hari itu juga sudah tidak wajar. Brigpol Maikel Bano diduga dibunuh orang tak dikenal (OTK) lalu di buang ke sungai Baliem. Jenasah korban pun dibawa ke RSUD Wamena untuk dilakukan otopsi.

“Dari hasil pemeriksaan, padatubuh korban terdapat bentuk dan tanda-tanda kekerasan seperti di bagian depan tubuh korban ada luka tusuk, bagian perut sebelah kanan, kemudian di belakang punggung ada tusukan benda tajam,”

ujar Kapolres Jayawijaya AKBP Adolof Beay, SE kepada wartawan di Wamena Sabtu (18/10/2014) malam.

Kapolres menceritakan, kronologi penemuan mayat Brigpol Maikel Bano itu berawal dari laporan warga yang juga adalah saksi mata penemuan mayat itu yakni Kuriba Wandikbo dan Ebetek Kilungga warga Distrik Silokarno Doga yang pada sabtu soreh itu menggunakan perahu kole-kole menyeberang di tengah-tengah sungai Baliem tepatnya di Kampung Kosili Distrik Silokarno Doga.

Pada saat menyeberang menggunakan perahu kole-kole dua warga itu melihat ada sosok mayat yang terapung di pinggir sungai Baliem tak jauh dari mereka. Kedua saksi mata itu mendekati mayat saat melihat secara dekat langsung meneriakan kepada warga di sekitar kampung Kosili.

Tidak lama warga bersama kepala Kampung Kosili dan kepala Kampung Kobalimbo Distrik Piramid yang berdomisili di desa Kosili itu dating menyaksikan bersama sosok mayat tersebut.

Kapolres menjelaskan, setelah meyaksikan bersama, atas insiatif kedua kepala Kampung itu bersama warga lalu melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Asologaima dan seterusnya ke aparat Polsek Asologaima melanjutkan laporan itu ke Polres Jayawijaya Sabtu soreh itu juga langsung dilakukan evakuasi jenazah Brigpol Maikel ke RSUD Wamena guna dilakukan indentivikasi berupa otopsi.

Jenazah almarrhum Brigpol Maikel sempat disemayamkan semalam di RSUD Wamena dan akhirnya hari Minggu siang kemarin jenazah almarhum dikirim ke keluarganya di Genyem Kabupaten Jayapura untuk dimakamkan disana atas permintaan keluarga.

Sebelum jenazah almarhum Brigpol Maikel Bano ke Jayapura, aparat Kepolisian Polres Jayawijaya upacara militer sebagai bentuk penghormatan terakhir yang dipimpin langsung Oleh Kapolres Jayawijaya di bandara Udara Wamena.

Jenasah almarhum akhirnya diberangkatnya dengan pesawat cargo milik Trigana Air Service Pada kesempatan itu juga, Kapolres menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang sudah membantu aparat kepolisian dalam pengungkapan penemuan jenazah Brigpol Maikel Bano.

Kapolres juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Lanny Jaya yang sudah membantu proses adminstrasi pemulangan jenazah almahrum sejak di evakuasi di RSUD Wamena hingga diterbangkan di Jayapura. [cr-81]

Terakhir diperbarui pada Senin, 20 Oktober 2014 23:10, PAPOS

147 Amunisi Pesanan Enden dan Puron Wenda

Ilustrasi Amunisi oleh BintangPapua.com
Ilustrasi Amunisi oleh BintangPapua.com

WAMENA – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol. Yotje Mende mengatakan, 147 Amunisi Peluru dari beberapa jenis sejata yang berhasil digagalkan oleh petugas keamanan bandara Sentani saat hendak diselundupkan oleh tersangka berinisial TW, Minggu (12/10) lalu itu merupakan pesanan dari Puron Wenda dan Enden Wanimbo, kelompok militan Papua merdeka di wilayah Lanny Jaya yang saat ini masih terus dikejar oleh aparat TNI dan Polri karena beberapa kali melakukan aksi penyerangan terhadap aparat keamanan di wilayah itu.

“Dari hasil pemeriksaan kesimpulan sementara ratusan amunisi itu akan bawah ke Puron Wenda dan Enden Wanimbo, peluru itu sementara ditunggu-tunggu mereka dan pelaku yang berusaha menyelundupkan peluru itu adalah anak buah mereka (Puron Wenda dan Eden Wanimbo red),”

ujar Kapolda Papua, Irjen Pol. Yotje Mende kepada Wartawan di Wamena Selasa (14/10).

Ditegaskan Kapolda, Pelaku penyelundupan ratusan amunisi berinisial TW saat ini sudah ditahan dan dalam proses penyidikan bahkan pelaku TW akan dikenakan hukum seberatnya. Sedangkan Puron Wenda dan Eden Wanimbo akan terus diburu oleh aparat TNI dan Polri hingga ditangkap hidup-hidup ataupun mati. Penegasan Kapolda Papua itu mengingat aksi-aksi kriminal bersenjata yang dilakukan oleh kelompok militan Papua Merdeka itu sudah meresahkan warga di Kabupaten Lanny Jaya maupun mengganggu keamanan dan ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah itu.

“Kita akan terus mengejar mereka dan menangkap mereka (Enden Wanimbo dan Puron Wenda) untuk mempertanggung jawabkan perbuatan-perbutan mereka yang sudah dilakukan terlebih dahuu maupun perbuatan-perbuatan mereka sekarang,”

tegas Kapolda Papua.

Dikatakan Kapolda Papua, dengan tertangkapnya TW, maka secara jelas pula diketahui oleh publik kalau ratusan amunisi peluru itu adalah pesanan Puron Wenda dan Enden Wanimbo. Selain itu dengan terungkapnya kepemilikan ratusan amunisi peluru itu maka Puron Wenda dan Enden Wanimobo semakin dikejar oleh TNI dan Polri karena dengan amunisi peluru yang dipasok tapi tertangkap itu menandakan bahwa kelompok militan yang bermarkas di sekitar Pirime dan Balingga itu masih terus mau menunjukkan eksistensi mereka berupa penyerangan-penyerangan di sekitar Kabupaten Lanny Jaya. “Saya mengajak masyarakat mari kita cari sama-sama Enden Wanimbo dan Puron Wenda itu baik hidup maupun mati,”ajak Kapolda Papua.

Adapun perincian amunisi yang coba diselundupkan oleh TW, yakni amunisi kaliber 5,56 mm tajam sebanyak 112 butir, amunisi kaliber 9 mm sebanyak 13 butir, amunisi kaliber 7,62 mm satu butir. Selain itu, amunisi kaliber 5,56 mm hampa sebanyak 20 butir, satu buah magasin M16. (kri/loy/don/l03)

Jum’at, 17 Oktober 2014 07:35, BinPA

PM Usut Kematian Anggota Satgas 320/BP

Letkol Inf Abdul HamidMERAUKE – Seorang anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, Yonif 320/Badak Putih, Kopda Nanang Yuliono ditemukan tewas tertembak sekitar 20 meter di belakang Pos Makadi Distrik Bupul Kabupaten Merauke, Kamis (8/10) sekitar pukul 11.30 Wit.

Informasi berkembang, diduga Kopda Nanang Yuliono meninggal akibat bunuh diri dengan menggunakan senjata Minimi.  Yang bersangkutan meninggal akibat dua luka tembak mengenai dada dan dagu.

Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Yonif 320/Badak Putih, Letkol Inf Abdul Hamid kepada wartawan mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kematian Kopda Nanang Yuliono. “Kami belum bisa mengambil suatu kesimpulan karena saat ini masih dalam tahap penyelidikan dari Polisi Militer,” kata Abdul.

Peristiwa penembakan itu diketahui setelah salah satu anggota di Pos Satgas Makadi mendengar ada suara tembakan sebanyak dua kali. Setelah mengecek ke lokasi suara tembakan, ditemukan Kopda Nanang Yuliono sudah tidak bernyawa akibat luka tembakan.

“Dia memegang senjata minimi. Kalau SS1 kan kecil, kami belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan bunuh diri atau apa? Karena saat ini masih dalam proses penyelidikan. Lokasinya sekitar 20 meter di belakang pos. Luka tembak sementara yang kelihatan dari luar, itu di dada dengan di bawah dagu,”

terangnya.

Abdul Hamid memastikan Kopda Nanang Yuliono meninggal akibat tembakan. Hanya saja apakah karena bunuh diri atau dibunuh, hal itu masih dalam penyelidikan Sub

Denpom TNI AD. “Tembakan itu entah dari mana masih dalam tahap penyelidikan, kita belum bisa mengambil kesimpulan seperti apa,’’ ujarnya.

Informasi dari teman-teman Kopda Nanang Yuliono bahwa yang bersangkutan terkesan biasa saja, tidak terlihat stres dan sebagainya. “Gak ada hal yang menonjol terhadap almarhum, gak ada yang aneh-aneh, seperti biasa. Saat diketemui itu dia pakai pakaian dinas. Sudah 6 bulan lebih bertugas di sini,’’ tandasnya. (moe/ari/l03)

Jum’at, 10 Oktober 2014 14:07, BintangPAPUA.com

KSB Berulah di Ilaga

Jum’at, 26 September 2014 06:44, BintangPapua.com

JAYAPURA – Lagi-lagi penembakan terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak. Kali ini yang menjadi korban seorang prajurit TNI dari Yonif 751/Raider bernama Prada Abraham Rumadas. Abraham diduga tewas ditembak oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) saat melakukan pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak-Papua, Kamis (25/9) pagi sekitar pukul 10.00 WIT.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letnan Kolonel (TNI) Rikas Hidayatullah saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, anggota TNI yang menjadi sasaran korban penembakan merupakan anggota Yonif 751/Rider Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Ya, memang benar ada penembakan, korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Ilaga. Rencana besok (hari ini-red) jenazah tiba di Jayapura,” ujar Kapendam melalui telephone selulernya kemarin.

Mengenai kronologis kejadian, Rikas menjelaskan, berawal ketika korban sedang mengambil logistik di pasar. Sayang setelah sampai di Ilaga tempat pengamanan pelantikan Kepala Distrik, tiba-tiba ia ditembaki oleh gerombolan bersenjata hingga tewas ditempat.

Menurut Rikas, korban ditemukan tewas di tempat lantaran mengalami luka tembak bagian kepala. Pasca kejadian itu, warga setempat kocar-kacir untuk bersembunyi, sementara pelaku berhasil melarikan diri.

Atas terjadinya penembakan itu, menurut Rikas, anggota di sana langsung melakukan pengejaran dan mencari pelaku, namun tidak membuahkan hasil. “Anggota masih terus melakukan pengejaran dan pos koramil di sana terus melakukan kewaspadaan,” ujarnya.

Atas penembakan itu, menurut Rikas, bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih telah memerintahkan prajurit di Ilaga Kabupaten Puncak bertindak secara profesional dan tidak menimbulkan keresahan terhadap masyarakat yang tidak bersalah. “Pangdam juga menyampaikan duka yang dalam kepada keluarga almarhum. keluarga TNI berduka,” tukasnya.

Evakuasi Terhambat Cuaca

Upaya evakuasi jenasah Pratu Abraham, anggota Yonif 751 yang tewas ditembak kelompok sipil bersenjata di Ilaga, Kamis tidak bisa dilaksanakan karena terhambat cuaca.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikas kepada Antara di Kota Jayapura, Kamis mengemukakan rencana evakuasi tidak bisa segera diteruskan karena cuaca yang kurang baik dan keterbatasan pesawat untuk mengangkut.

Kemungkinan Jumat (26/9) evakuasi jenazah Pratu Abraham ke Jayapura baru akan bisa dilaksanakan,” kata Letkol Inf Rikas seraya mengakui bahwa saat ini senjata jenis SS-1 yang dibawa oleh korban telah diambil diambil oleh anggota kelompok bersenjata tersebut.

Dia mengatakan, korban ditembak saat melaksanakan tugas pengamanan pelaksanaan pelantikan Kepala Distrik Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak, di pedalaman Papua. Korban Pratu Abraham dilaporkan meninggal di tempat kejadian akibat tertembak di bagian kepala.

Ketika ditanya apakah pelaku penembakan adalah sayap militer dari kelompok Murib, Kapendam Cenderawasih mengaku belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut. Namun, kata dia, dari laporan terungkap bahwa hingga saat ini kelompok bersenjata yang beroperasi di sekitar Ilaga adalah kelompok militer Murib, demikian Letkol Inf Rikas menegaskan. (loy/ant/ari/l03)

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny