Berbagai peristiwa yang terjadi dalam hubungan alam dan manusia, makhluk manusia dengan makhluk penghuni Bumi lain. Juga berbagai kasus, musibah dan kejadian alam seperti gempa bumi, tanah longsor, ketabrakan, kebakaran, kejatuhan dan sebagainya yang merupakan peringatan atau suara dari alam untuk kita manusia agar menyadari dan memahaminya.
Bengkulu, (ANTARA News) – Gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) mengguncang Ternate, Maluku Utara pada Selasa siang pukul 14:01:54 WIB.
Informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, gempa tersebut terjadi pada titik koordinat (episentrum) 2,53 Lintang Utara (LU) dan dan 128,18 Bujur Timur (BT).
Menurut BMG, Pusat gempa yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami itu, terjadi pada 214 Km timur laut ternate, Maluku Utara dengan kedalaman 63 Km.(*)
JAYAPURA (PAPOS) -Hujan lebat yang mengguyur Kota Jayapura, Kamis (12/2) malam, dari pukul 20.00 WIT hingga pukul 22.00 WIT, membuat ruas jalan yang biasa menjadi langganan banjir tergenang air. Di kawasan Entrop misalnya, mulai dari jalan depan PTC Entrop hingga jalan depan CV Thomas genangan air mencapai ½ meter atau setinggi lutut orang dewasa.
Pantauan Papua Pos di lokasi ini, banjir mengakibatkan kendaraan roda empat maupun roda dua yang melitas harus exstra hati-hati.
Pasalnya air setinggi lutut orang dewasa itu memaksa pengemudi memperlambat kecepatan kendarannya. Dampaknya terjadi –lah antrian panjang dan memaksa pula Satuan Lantas Polsek Jayapura Selatan, turun tangan.
Polisi dengan sigap menutup ruas jalan depan PTC. Kendaraan yang hendak melintas di depan PTC dialihkan ke jalan depan Balai Kota. Oleh Polisi ruas jalan ini dijadikan dua arah. Semua kendaraan dari arah Jayapura ke Abepura dan sebaliknya dialihkan kesini.
Ronggi adalah satu dari sekian pengendara yang terjebak di kawasan ini. Bahkan tas miliknya hilang terbawa arus ketika dia bersama sepeda motornya berusaha menghidar dari jebakan air.
“Aduh tas suami saya terbawa air,”kata istri Ronggi yang sedang mencari-cari tas suaminya di kubangan air.
Perempuan setengah baya itu tiba di TKP setelah suaminya menelepon ke rumah. Karena tas yang dicari tidak juga ketemu, akhirnya ia pergi meninggalkan Papua Pos begitu saja. (cr-50)
[MANADO] Bencana gempa bumi di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) mengakibatkan sebanyak 1.220 bangunan rumah, terumasuk rumah ibadah rusak. Sebanyak 597 rumah rusak berat, 326 rusak sedang, dan 297 rusak ringan.
“Akibat gempa, 64 orang luka-luka ringan. Tim sudah turun bersama dari pemerintah pusat. Hingga sat ini, sekitar 6.000 warga yang terkena bencana ini, karena rumah mereka rusak. Pemerintah akan memberikan bantuan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Sulut Roy Roring kepada SP di Manado, Jumat (13/2).
Kabupaten Talaud, yang jaraknya sekitar 300 mil dari Kota Manado, sebagian besar masyarakat tinggal di pulau-pulau. Bupati Talaud Elly Lasut menjelaskan, satu orang dinyatakan meninggal, yakni Yasmin Unas (65). Korban adalah pasien Rumah Sakit Mala, yang syok saat diungsikan di Kantor Bupati Talaud.
Kerugian akibat gempa bumi, penghitungan sementara sekitar Rp 170 miliar. Itu terjadi di tujuh kecamatan, dari 16 kecamatan di Talaud. Gempa ini memang sangat besar, yaitu 7,4 skala ricther, yang memang terbesar dalam 10 tahun belakangan ini. Kondisi masyarakat, sudah kembali dari pengungsian. Namun, masih takut tinggal di rumah mereka yang retak-retak dan rusak berat, katanya.
Kepala Dinas Sosial Sulut Rekky Tumanduk mengatakan, saat ini sudah diberikan bantuan 2,5 ton beras, 100 selimut, 1.500 dus mi instan, dan 60 tenda. Mereka yang rumahnya rusak belum kembali dan masih trauma kalau malam tetap berada di lokasi pengungsian. Bantuan akan terus diberikan, baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten. [136]
Warga melewati genangan air di Jalan Citarum Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (8/2). Sejumlah kawasan di Kota Semarang kembali dilanda banjir, menyusul hujan deras yang mengguyur ibu kota Jateng itu sejak Sabtu (7/2) malam hingga Minggu pagi.
[SEMARANG] Banjir di Semarang, Jawa Tengah, mengakibatkan fasilitas 82 sekolah rusak akibat terendam banjir. Sekolah tersebut, terdiri atas 66 SD, 13 SMP, dan dua SMA/SMK serta satu kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Semarang Timur.
SYDNEY – Saat sebagian wilayah tanah air kedinginan oleh banjir, Australia, negara benua di selatan Indonesia, kini sedang menghadapi bencana yang wujudnya bertolak belakang. Di wilayah tenggara, gelombang panas sampai 46 derajat Celsius yang disertai tiupan angin kencang memicu terjadinya bush fire (kebakaran semak belukar) hebat yang menewaskan 14 orang dan menghanguskan lahan seluas 12.140 hektare dan 30 rumah.
Menurut catatan pemerintah, sedikitnya tiap tahun ada 60.000 titik api.
Di Victoria, negara bagian dengan skala kebakaran terbesar, lebih dari 4.000 petugas pemadam kebakaran (PMK) dikerahkan. Sedangkan di negara bagian New South Wales (NSW), PMK berusaha untuk menguasai kebakaran yang menghantam hutan cemara di barat daya ibu kota Australia, Canberra.
Kebakaran juga menyebabkan bencana lingkungan besar berupa tewasnya ribuan satwa, menurut para ahli lingkungan, awal pekan ini. “Ribuan koala, kanguru, possum, burung, dan reptil-reptil langka lainnya tidak bisa melarikan diri dari neraka tersebut,” kata Jenny Stokes, juru bicara Dinas Taman Nasional dan Margasatwa NSW. (CNN/kim)
Bengkulu, (ANTARA News) – Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 skala richter (SR) terjadi di Painan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat siang pukul 13:54:58 WIB
Informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Jumat menjelaskan, gempa tersebut terjadi pada episentrum 1,61 lintang selatan dan 100,39 bujur timur.
Menurut BMG, pusat gempa yang tak berpotensi menimbulkan gelombang pasang tsunami itu, berada pada 35 Km barat daya Painan, Provinsi Sumbar dengan kedalaman 21 Km.(*)
Liputan6.com, Pandeglang: Banjir di sejumlah desa di Pandeglang, Banten, Kamis (5/2), semakin besar. Akibatnya aktivitas warga di sejumlah desa lumpuh. Seperti yang dialami warga Desa Surianeun. Tidak ada aktivitas yang dilakukan warga selain tinggal di rumah sambil memantau ketinggian air yang mencapai dua setengah meter. Ratusan keluarga terpaksa diungsikan ke sejumlah sekolah dasar.
Banjir juga merendam rumah warga dan beberapa jalan protokol di Walantaka, Serang. Penyebab banjir diduga karena hujan lebat dan tidak berfungsinya sistem drainase serta tidak adanya tindakan nyata dari aparat pemerintah Serang.
Sedangkan di Karawang, Jawa Barat, meluapnya Sungai Citarum menyebabkan ratusan rumah dan ratusan hektare areal pesawahan terendam. Ratusan warga korban banjir terpaksa mengungsi di sejumah tenda darurat.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, ratusan kepala keluarga warga Batua Raya, Manggala, terpaksa mengungsi ke masjid karena permukiman mereka terendam. Di tempat pengungsian warga terutama anak-anak dan balita mulai terserang penyakit. Ini disebabkan kondisi lingkungan yang tidak bersih dan sumber air yang dikonsumsi tidak higienis. Selain itu bantuan obat-obatan sangat terbatas sehingga para pengungsi rentan terserang penyakit. Warga berharap pemerintah setempat cepat memberikan bantuan obat-obatan.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
MERAUKE- Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Merauke tampaknya terus meningkat. Buktinya sepanjang Januari lalu, telah berhasil ditemukan 8 warga yang dinyatakan positif terinfeksi HIV/AIDS. ”Memang benar, selama Januari itu telah ditemukan 8 yang positif HIV/AIDS, “kata Kepala Pusat Kegiatan Reproduksi (PKR) RSUD Merauke dr Selvia Ingie, ketika ditemui Cenderawasih Pos, di ruang kerjanya, Rabu (4/2).
Menurutnya, 8 yang positif terinfeksi tersebut ditemukan dari 189 warga yang melalui test pemeriksaan darah dari seluruh pusat-pusat VCT yang ada di Kabupaten Merauke baik 2 rumah sakit ( RSUD dan Bunda Pengharapan) Merauke maupun Puskesmas yang ada.
Dari 8 yang positif itu juga, tercatat 2 diantaranya merupakan pekerja seks komersial sedangkan 6 lainnya dari umum. Saat itu, dr Silvia Ingie enggan memberikan data tersebut dengan alasan bukan wewenangnya. ”Kami di sini hanya merekap hasil itu dari seluruh pusat VCT kemudian kami laporkan ke dinas. Dinas yang berwenang memberikan keterangan ini dan laporannya itu disampaikan pertriwulanan,”katanya memberi alasan.
Menyinggung keberadaan KPR selama ini, Silvia mengaku rata-rata dikunjungi sekitar 200 orang setiap bulannya baik untuk konseling, pemeriksaan darah (test HIV/AIDS maupun IMS (Infeksi Menular Seksual). ”Ada yang datang dengan kesadaran sendiri melalui informasi yang diperoleh dan ada pula karena memang rujukan,”katanya.
Dari pantauan Cenderawasih Pos selama ini yang terbanyak mengunjungi KPR adalah mereka yang bekerja di tempat-tempat hiburan, seperti, lokalisasi, bar, diskotik atau tempat pijat.(ulo)
KEBAKARAN : Ganasnya si jago merah membakar hangus puluhan rumah-rumah warga yang bermukim dikawasan APO Bengkel dan APO Gudang Jayapura
JAYAPURA (PAPOS) –Si jago merah, Kamis (29/1) kemarin sekitar pukul 15.15 WIT, mengamuk di APO Bengkel dan APO Gudang, melalap puluhan rumah penduduk yang menghuni kawasan itu.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi, namun dugaan sementara awal Api muncul dari rumah salah satu warga yang tinggal di APO Bengkel, dan kemudian merembet ke rumah warga di APO Gudang.
Akibat kebakaran, puluhan rumah rata dengan tanah, dan ratusan KK (Kepala Keluarga) kehilangan tempat tinggal, serta kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Api yang mulai berkobar sekitar pukul 15:15 WIT sulit dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran, meski mobil pemadam Kota Jayapura telah dikerahkan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hal itu, mengingat lokasi kebakaran sulit dijangkau petugas, karena kondisi jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, ditambah angin berhembus kenjang, membuat api dengan leluasan membakar rumah warga.
Dari pantauan Papua Pos dilapangan bisa dilihat betapa paniknya warga. Mereka berusaha menyelamatkan barang-barang, walaupun api dengan cepat menjalar ke arah samping rumah mereka.
Ada yang mencoba untuk mengevakuasi barang-barang ke rumah tetangga yang berseberangan jalan. Tak kelak banyak warga korban kebakaran terutama kaum perempuan menangis histeris menyaksikan rumah mereka yang dilahap si jago merah (api,red).
“Ijazah saya ada dibawa TV bagaimana nanti saya cari kerja,” ungkap salah satu korban dalam isak tangisnya.
Tangisan histeris anak-anak dan perempuan dari para korban terus terdengar. Sementara itu, kaum pria bahu-membahu membantu petugas pemadam kebakaran dengan air sedanya disertai harapan api tidak menyalar luas.
Kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah warga APO tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah dan instansi-instansi terkait. Terbukti saat api terus berkobar bantuan langsung dikerahkan berupa tenda-tenda darurat.
Tenda-tenda yang merupakan bantuan dari Kodim 1701 Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura, Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Jayapura, langsung didirikan di depan kantor KPU kota Jayapura.
Wakil Walikota Jayapura H Sudjarwo BE mengatakan, pemerintah Kota segera akan mendirikan posko-posko guna menampung para korban. “Posko akan dibangun di sini untuk penampungan para korban dan kita sudah koordinasikan dengan tim medis serta dokter untuk membantu para korban,” ungkap Sudjarwo di TKP.
Didirikannya posko untuk penampungan warga korban kebakaran yang belum diketahui pasti jumlahnya, karena korban terpencar menyelamatkan diri barang yangh bisa diselamatkan,.
“Bantuan bukan hanya posko penampungan, tapi juga bahan makanan (Bama) dan peralatan lainnya,”kata Sudjarwo.
Dandim 1701 Jayapura Letkol Inf Imam Santosa menjelaskan, bantuan dari Kodim berupa empat buah tenda dimana nantinya akan ditambahkan tergantung kondisi dilapangan.
Dijelaskan oleh Wakil Walikota, pihaknya masih kesulitan mendirikan tenda, karena situasi tempat tersebut terkendala dengan parkiran mobil, sehingga seharusnya enam tenda bisa didirikan, namun ternyata hanya tiga tenda saja yang dipasang.
Hingga berita ini diturunkan belum bisa dipastikan berapa jumlah korban, berapa rumah yang terbakar serta berapa kerugian yang dialami, namun kobaran api hingga pukul 18:00 WIT sudah bisa dijinakkan petugas pemadam kebakaran.
Berkobarnya si jago merah yang melahap ratusan rumah warga APO ini tak luput dari perhatian masyarakat. Banyaknya warga yang ingin menyaksikan mengamukan si jago merah akibatnya arus lalu lintas di depan jalan Sam Ratulangi macet.(lina)
Sebanyak 50 titik jalan di Jakarta rusak dan berlubang akibat banjir sehingga pengguna jalan mesti berhati-hati berkendara, demikian Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Senin.