TEMPO Interaktif, Jakarta: Permukiman di kawasan bantaran Kali Ciliwung sampai Sabtu (17/01) pagi ini tetap banjir. Menurut data dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsian, pada pukul 06.00 WIB tadi ketinggian air terpantau bervariasi antara 30 sentimeter sampai satu meter.
Manokwari Dan Sorong Kembali Diguncang Gempa
JAYAPURA (PAPOS) -Manokwari, pada Jumat (16/1) pagi, diguncang dua kali gempa dengan kekuatan 5,4 skala richter (SR) dan 5,8 SR. Informasi dari BMG, Jumat (16/1) menyebutkan, gempa pertama berkekuatan 5,4 SR terjadi pada pukul 08:37:59 WIT, pada episentrum 0,2 lintang selatan (LS) dan 133,01 bujur timur (BT). Pusat gempa, berada di 140 Km barat laut Manokwari, dengan kedalaman 10 Km.
Kemudian gempa kedua berkekuatan 5,8 SR terjadi pada pukul 06:37:59 WIB, pada titik kordinat 0,2 LS dan 133,01 BT. Lokasi gempa tersebut berada 138 Km barat laut Manokwari, dengan kedalaman 10 Km.
Sementara itu, gempa tektonik bekekuatan 5,3 skala richter (SR) juga terjadi di Sorong, pada Jumat (16/1) pagi pukul 08:52:34 WIB.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, gempa tersebut terjadi pada episentrum 0,29 lintang selatan (LS) dan 132,61 bujur timur (BT). Pusat gempa, menurut BMG, berada pada 159 Km timur laut Sorong, dengan kedalaman 10 Km.
Seperti diketehui, Manokwari diguncang gempa 7,6 pada 4 Januari 2009 yang mengakibatkan empat warga meninggal dunia. Gempa tersebut juga mengakibatkan 31 warga mengalami luka berat, dengan rincian sembilan penduduk Kabupaten Manokwari, 13 warga Kota Sorong dan sembilan dari Kabupaten Sorong.
Selain itu, tercatat 476 warga mengalami luka ringan yang tersebar di Kabupaten Manokwari 462 orang dan 14 penduduk Kota Sorong.
Musibah itu juga menimbulkan kerusakan rumah warga, yakni rusak berat 1.769, terdiri atas 1.500 rumah di Kabupaten Manokwari, 217 di Kota Sorong dan 52 di Kabupaten Sorong.
Rumah penduduk yang rusak ringan sebanyak 3.728, tersebar di Kabupaten Manokwari 2.906, Kota Sorong 61 buah rumah dan di Kabupaten Sorong sebanyak 763 rumah.
Kerusakan juga terjadi pada rumah ibadah, rumah sakit, bangunan sekolah, hotel serta jalan dan jembatan.(nas/ant)
Ditulis Oleh: Ant/Papos
Sabtu, 17 Januari 2009
Manokwari-Sorong-Palu Terjadi Gempa

JAKARTA, JUMAT — Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Jumat (16/1) pagi, diguncang dua kali gempa dengan kekuatan 5,4 skala Richter (SR) dan 5,8 SR. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatolgi, dan Geofisika (BMKG), Jumat, menyebutkan, gempa pertama berkekuatan 5,4 SR terjadi pada pukul 06:37:59 WIB pada episentrum 0,2 lintang selatan (LS) dan 133,01 bujur timur (BT).
Pusat gempa berada di 140 km barat laut Manokwari, dengan kedalaman 10 km. Kemudian gempa kedua berkekuatan 5,8 SR terjadi pada pukul 06:37:59 WIB pada titik koordinat 0,2 LS dan 133,01 BT. Lokasi gempa tersebut berada 138 km barat laut Manokwari dengan kedalaman 10 km.
Gempa tektonik bekekuatan 5,3 SR juga terasa di Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Jumat pagi pukul 06:52:34 WIB.
Informasi dari BMKG, Jumat, menyebutkan, gempa tersebut terjadi pada episentrum 0,29 LS dan 132,61 BT. Pusat gempa, menurut BMKG, berada pada 159 km timur laut Sorong, Papua Barat, dengan kedalaman 10 km.
Gempa tektonik juga terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat dini hari, merupakan gempa lokal berkekuatan 3,9 SR. Stasiun Geofisika Palu, Jumat pagi, melaporkan, pusat gempa yang terjadi pada pukul 01.55 Wita itu berada di koordinat 0,7 LS dan 119,8 BT dengan kedalaman 12 km di bawah permukaan tanah. Pusat gempa ini berada 15 km arah utara Palu.
Editor: Tekno Kompas
Related articles
Perahu Karam di Perairan Tablolong, 6 Hilang
[KUPANG] Sebanyak lima imigran dan satu awak perahu, hingga Jumat (16/1) pagi belum ditemukan, setelah perahu yang ditumpangi pecah dihantam badai. Perahu nahas itu akhirnya ditemukan di sekitar perairan Tablolong, sekitar 27 kilometer arah barat Kota Kupang. Satu regu tim SAR dipimpin Ketua Regu, Bram Kolimon, masih mencari para korban.
Korban KM Risma Jaya Belum Ditemukan
TIMIKA (PAPOS)- Hingga, kemarin (15/1), Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap 3 pemumpang KM Risma Jaya yang hilang ketika kapal motor itu karam (tengelam, red) di perairan Kabupaten Asmat, Selasa (13/1) lalu. Ketiga penumpang itu, Dr Wendy Sitompul, Dr Boyke Mowoka dan Hendy Prakoso bersama 27 penumpang dari Pelabuhan Pomako Timika tujuan Asmat. Sementara 24 penumpang lainnya telah ditemukan dalam keadaan selamat.
Ditulis Oleh: Husyen/Papos
Jumat, 16 Januari 2009
KM Risma Jaya Kandas Di Asmat

JAYAPURA (PAPOS) -Akibat kandas diperairan Lampu Hijau Muara Sungai Ewer Kabupaten Asmat selepas berlayar dari Timika, KM Risma Jaya yang membawa sejumlah barang dan penumpang, Selasa (13/1) sekitar pukul 17.00 WIT mengalami kecelakaan. Atas kejadian itu, tiga dari puluhan orang di KM Risma Jaya tersebut dinyatakan hilang.
Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Agus Rianto kepada wartawan melalui telepon selularnya menyebutkan, penyebab kecelakaan KM Risma Jaya tersebut belum diketahui, tetapi dari informasi yang diperoleh, KM Risma Jaya saat terjadi kecelakaan kapal mengalami kandas akibat air laut surut, kemudian ketika air laut kembali pasang dek-dek kapal kemasukan air, sehingga mengakibatkan kapal terbalik.
“Diduga saat kapal berjalan dari Timika ke Asmat, tiba-tiba kandas karena air laut surut, namun ketika air mulai pasang, kapal kemasukan air kemudian terbalik,” ujar Agus Rianto.
Dikatakan, hingga saat ini korban hilang KM Risma Jaya masih dalam pencarian Tim SAR. Dijelaskan pula, saat kapal mulai kemasukan air, penumpang kapal panik lalu berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut.
Agus menambahkan, begitu mengetahui KM Risma Jaya mengalami kecalakaan di diperairan Lampu Hijau Muara Sungai Ewer Kabupaten Asmat, Tim SAR terdekat dengan menggunakan Kapal Wulandari langsung menuju lokasi kecelakaan, untuk mengevakuasi para penumpang.
Bahkan dari informasi yang didapatkan, tiga orang puluhan penumpang KM Risma Jaya yang hilang merupakan Dokter yang hendak bertugas disalah satu daerah di Kabupaten Asmat.
“Kini Tim SAR masih berupaya mencari para korban yang dinyatakan hilang, sedangkan penumpang selamat langsung dilakukan evakuasi,” ungkapnya.
Selain melakukan pencarian terhadap korban hilang, Tim SAR dan tim penyelamat lainnya kini pihaknya sedang menyelidiki kelengkapan Kapal Risma Jaya yang diketahui merupakan milik Amri salah satu warga di Timika.
“Untuk mengetahui asal usul kapal, kini kami melakukan pemeriksaan surat-surat kapal, apakah kapal itu khusus mengangkut barang atau penumpang.(islami)
Ditulis Oleh: Islami/Papos
Kamis, 15 Januari 2009
http://papuapos.com
KM Lisman Jaya Karam di Asmat, Tiga Dokter Hilang
[JAYAPURA] Kapal Motor (KM) Lisman Jaya yang berangkat dari Timika tujuan Yahukimo, dilaporkan tenggelam di Muara Kali Aswet, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Selasa (13/1) sekitar pukul 17.00 WIT.
Dari 27 penumpang termasuk awak kapal, 24 di antaranya berhasil diselamatkan. Sedangkan, tiga orang yang berprofesi dokter dinyatakan hilang. Ketiga dokter yang belum diketahui nasibnya ini adalah Wendy, Hendry, dan Boyke. Dari 24 orang yang berhasil diselamatkan, 22 diselamatkan sesaat setelah kejadian, sedangkan 2 orang diselamatkan melalui pencarian, Rabu (14/1).
Banjir di Pekalongan Meluas
ANTARA/Eric Ireng
Dua anak bermain di genangan air di halaman Wihara di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (13/1). Ratusan toko, ruko, dan tempat ibadah terendam banjir yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan dan naiknya permukaan air laut.
[PEKALONGAN] Banjir yang melanda daerah Kabupaten dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) sampai Kamis (15/1) meluas, dan hujan masih terus
Gempa Kembali Guncang Manokwari 5, 3 SR, Post Langsung: 01/13/2009 5:43:20pm
JAYAPURA (PAPOS) – Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) dilaporkan terjadi di baratdaya Manokwari, pada Senin, pukul 01.13 WIB. Dalam laporannya yang dipantau Papua Pos, Senin (12/1) kemarin.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyatakan pusat gempa itu terjadi pada 151 km baratdaya Manokwari, 156 km tenggara Sorong atau 331 km baratlaut Kaimana, Papua. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km dengan lokasi 0,88 derajat lintang selatan- 132,71 derajat bujur timur. BMG menyatakan bahwa gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (nas)
Semarang Dilanda Banjir
ANTARA/R Rekotomo
Pengendara sepeda motor melewati banjir yang terjadi akibat hujan deras di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/1). Badan Meteorologi dan Geofisika memperkirakan hingga akhir Februari mendatang curah hujan yang akan turun masih cukup tinggi berkisar 500 hingga 600 mm/bulan.

