Gempa Kembali Kagetkan Warga

MANOKWARI-Sudah seminggu sejak terjadi gempa utama dengan kekuatan 7,9 SR dan 7,6 SR, hingga Minggu (11/1) wilayah Kabupaten Manokwari masih terus dilanda guncangan, meski kekuatan terus menurun. Gempa dengan guncangan sedang, Minggu pagi, pukul 07.17 WIT kembali menggelitik warga, namun tidak sampai menimbulkan kepanikan.

Data BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika),gempa pukul 07.17 WIT berkekuatan 5,5 SR terjadi di 152 Km Barat Laut Manokwari. Pusat gempa ada di 0,45 LS-132,76 BT di kedalaman 10 Km,dan tidak berpotensi tsunami.

Seperti disampaikan Kepala Sub Bidang Informasi Dini Gempa BMG RI, Taufik Gunawan, gempa di Manokwari masih akan terjadi dengan getaran makin menurun, hingga 2-3 minggu setelah gempa utama, Minggu (4/1). Gempa yang melanda daerah sebagai akibat pergeseran lempeng Pasifik terhadap lempeng Indo Australia. ”Masih ada getaran-getaran kecil, sampai lempeng Pasifik yang aktif menemukan kedudukannya pas,”tambahnya.

Sementara itu, pasca seminggu setelah gempa utama, warga di Masni, Sidey dan sekitarnya yang dekat dengan pusat gempa belum berani tidur di dalam rumah. Gempa-gempa susulan dengan kekuatan hingga mencapai 5,5 SR masih membuat mereka wasda.”Belum berani,biar tidur di tenda saja,sampai betul-betul normal kembali,” ujar Ny Kundarini,warga Kampung Meoforga, Masni.

Selain takut,sebagian warga terpaksa tidur di rumah karena rumahnya tak layak huni akibat porak-poranda dilanda gempa. Tampak ketika memasuki Kampung Meiforga,beberapa rumah ambruk. Tenda-tenda pun menjadi pilihan. ”Ya,mau kemana lagi, rumah sudah hancur. Kita buat tenda saja,”tambah Kundarini lagi.(lm)

Polman Banjir, 4 Tewas

[POLMAN] Empat dari enam orang yang dinyatakan hilang akibat banjir yang melanda Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), ditemukan tewas.

Korban tewas akibat terseret banjir saat hujan deras mengguyur wilayah itu selama dua hari berturut-turut, disertai angin kencang, Sabtu (10/1). Empat korban, yakni warga Desa Mombi dan Desa Allu, Kecamatan Allu, Polman. Dua lainnya, warga Desa Karana, Kecamatan Tinambung, daerah perbatasan antara Kabupaten Polman dan Majene.

Selengkapnya

Banjir Meluas, Tujuh Ribu Rumah Terendam

Liputan6.com, Bandung: Sedikitnya 7.000 rumah di Kabupaten Bandung Selatan, Jawa Barat, terendam banjir. Air juga merendam berbagai fasilitas umum. Ketinggian air hingga Jumat (5/12), rata-rata masih setinggi lutut orang dewasa. Di sejumlah lokasi, ketinggian air bisa mencapai dua meter.

Selengkapnya

Tiga Kecamatan di Bandung Terendam

Liputan6.com, Bandung: Banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus meluas. Tiga kecamatan terendam banjir luapan air Sungai Citarum. Setelah Kecamatan Baleendah serta Cibiru, kini giliran Kecamatan Dayeuhkolot ikut terendam. Akibatnya, arus lalu lintas sempat tersendat karena banyaknya kendaraan yang mogok.

Selengkapnya

Dua Rumah Hancur Tertimpa Longsor

Liputan6.com, Ciamis: Hujan deras yang turun terus menerus mengakibatkan tanah longsor di Desa Mandalayang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Jumat (5/12). Dua rumah hancur tertimpa longsoran dan puluhan warga terpaksa mengungsi karena takut bencana longsor susulan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.(IAN/Eko Setyabudi)

Selengkapnya

KM Satria Wijaya Meledak

Ditulis Oleh: Toding/Papos
Kamis, 04 Desember 2008

http://papuapos.com
Kiri : KM Satria Wijaya II saat terbakar dan meledak di pela¬buhan Porasko APO Jaya¬pura. Kanan : Satu ABK korban kebakaran KM Satria Wijaya II sedang mendapat perawatan intensif petugas medis di RDUS Dok II Jayapura

JAYAPURA (PAPOS) –KM Satria Wijaya II terbakar dan meledak, Rabu (3/12) sekitar pukul 18.30 WIT, sesaat setelah meninggalkan pelabuhan Porasko APO Jayapura, hendak belayar menuju Membramo.

Kecelakaan ini, tidak sampai menimbulkan korban jiwa, hanya tiga ABK (anak buah kapal) mengalami luka kabar serius. Sementara kerugian ditaksir mencapai sekitar 300 juta rupiah.

Ledakan dasyat dari kapal yang mengangkut BBM dan bahan – bahan bangunan seperti semen, batu bata dan seng tujuan Membramo dilayari sembilan ABK itu, jadi tontonan gratis penduduk yang berada di sekitar pelabuhan.

Pasalnya, kobaran api dari kapal yang sudah berada sejauh 100 meter dari dermaga

itu, meledak mengeluarkan bunyi dasyat disertai membumbung api ke udara setinggi sekitar 10 meter.

Tiga dari sembilan ABK yang mengalami luka kritis atas nama Musa, Takim dan Rauf, oleh pihak medis RSUD DOK II Jayapura luka bakar yang dialami ketiga ABK tersebut tergolong agret dua.

ABK Kadir korban yang hanya mengalami luka bakar ringan dibagian kaki menuturkan bahwa, ketika kapal terbakar dirinya tidak mengetahui secara pasti. “Saya tidak mengetahui secara pasti penyebab terbakarnya kapal tersebut, karena kapal sudah siap berangkat ke Membramo namun tiba-tiba terbakar,”ungkapnya

Rekan kerjanya, Masran mengungkapkan, kapal bermuatan bahan bangunan dan hanya memuat BBM sembikan drum solar dan bensin satu drum untuk persedian dikapal, dan diperkirakan kerugian sebesar Rp. 300 juta.

“Kapal hanya mengangkut bahan – bahan bangunan dan hanya memuat BBM untuk persedian dikapal,”akunya.

Namun menurut Kapolres AKBP Roberth Djoenson SH yang ditemui ditempat kejadian mengatakan, kapal mengangkut BBM sekitar 29 drum yang mana kapal ini akan membawa BBM tujuan Membramo, mengenai penyebab terbakarnya kapal sementara masih diselediki.

“Kapal tersebut merupakan kapal yang mengangkut BBM tujuan Membramo, kami belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran,”ujarnya. (toding/nabas)

Banjir Rendam 11 Desa di Buol – Jalan Berlubang dan Ambles di Cilacap Bagian Barat

Palu, Kompas – Sedikitnya 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, 650 kilometer utara Kota Palu, terendam banjir setinggi betis orang dewasa hingga lebih dari satu meter sejak Jumat lalu. Hingga Minggu (30/11) sore, tak kurang dari 500 rumah penduduk masih terendam air.

Informasi dari Syamsuddin Mangge, Kepala Bagian Humas dan Protokol, serta Musadianto, Kepala Subbagian Pemberitaan Humas Pemkab Buol, Minggu, menyebutkan, warga mengungsi ke rumah saudara atau tetangga saat air menyerbu. Mereka segera kembali bila air surut. Penduduk sudah terbiasa, wilayah itu memang langganan banjir tahunan.

”Desa-desa yang paling parah terendam adalah Desa Wakat, Pamoyagan, Goamonikal, dan Suraya di Kecamatan Momuno. Empat desa lain di Momuno juga kebanjiran walau tidak terlalu parah, yaitu Taluan, Petugu, Panimbul, dan Tongan. Di Kecamatan Bukul, desa yang kebanjiran adalah Bungkudu dan Biau. Sementara di Kecamatan Bokat banjir merendam Desa Kodongan,” ujar Musadianto.

Menurut Camat Momuno Syafruddin Utarakal, setidaknya 500 rumah di empat desa yang paling parah terendam banjir setinggi 50-100 cm.

Banjir kali ini disebabkan hujan deras yang turun sepanjang Jumat hingga Sabtu. Hingga Minggu sore, mendung masih menyelimuti kota Buol. Adapun di Kecamatan Momuno dan sekitarnya, hujan tak kunjung reda.

Sementara itu, sejumlah ruas jalan di sekitar Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, mulai berlubang, ada pula yang ambles pada musim hujan ini.

Lubang tampak di ruas jalan Purwokerto-Rawalo dan Lumbir-Majenang. Jalan di Desa Cilongkrang, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, ambles sepanjang 20 meter dengan kedalaman 80 sentimeter.

Kepala Unit Pelaksanaan Tugas Bina Marga Wilayah Cilacap Priyono, Minggu, mengatakan, jalan ambles di Desa Cilongkrang kini ditimbun sementara dengan tanah. ”Yang penting jalan itu sudah bisa dilewati,” katanya.

Menurut Priyono, diduga jalan ambles karena lapisan tanah di bawah jalan melunak akibat kena rembesan air dari aliran air bawah tanah di bawah jalan itu. Akibatnya, setiap musim hujan, jalan itu ambles 5-10 cm. Namun, kali ini amblesnya terbilang cukup dalam.

Akan diteliti

Untuk memperbaiki jalan, Bina Marga Cilacap masih menunggu pencairan dana pemeliharaan jalan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2009. Sambil menunggu, pihaknya akan meneliti jenis lapisan tanah di jalan itu untuk menentukan konstruksi yang harus diterapkan dalam memperbaiki jalan.

”Kami perlu tahu seberapa dalam lapisan tanah keras pada ruas jalan itu. Juga seberapa besar debit air di aliran air bawah tanah di bawah jalan itu,” katanya.

Tunggu cuaca cerah

Priyono juga menyatakan bahwa pihaknya akan memperbaiki jalan berlubang yang timbul selama musim hujan. Sejauh ini, ada sekitar 20 kilometer jalan berlubang di beberapa ruas jalan, mulai dari Brebes-Bumiayu-Pekuncen hingga Purwokerto-Rawalo dan juga Lumbir-Majenang.

”Saat ini perbaikan jalan berlubang baru tambal sulam. Perbaikan total menunggu cuaca cerah. Namun, setidaknya perbaikan itu bisa membuat nyaman para pengguna jalan,” ungkapnya.

Bagi sebagian warga Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, perbaikan jalan di wilayahnya dan beberapa kecamatan di Cilacap bagian barat terasa lambat. Hal itu diutarakan Kepala Desa Jenang Sunarto dalam panen raya padi hasil bendung darurat Sungai Cilopadang, yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih. Warganya merasa dirugikan dengan buruknya kondisi infrastruktur jalan di Cilacap bagian barat, termasuk jalan ambles di Wanareja.

”Masih banyak jalan di Cilacap bagian barat yang belum diperbaiki. Banyak jalan berlubang sehingga rawan kecelakaan,” kata Sunarto.

Menanggapi keluhan warga, Rustriningsih mengatakan, pihaknya akan segera meminta perbaikan kerusakan jalan di Cilacap bagian barat. (REN/MDN)

BANJIR DI TANJUNG MORAWA BELUM SURUT

Metrotvnews.com, Deli Serdang: Banjir kiriman yang merendam sekitar 300 rumah di Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara, belum surut, hingga Senin (1/12) ini. Ketinggian air bervariasi mulai 50 centimeter hingga satu setengah meter.

Warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka khawatir air semakin tinggi. Sebagian dari mereka memilih mengungsi di masjid. Menurut salah seorang warga, banjir ini banjir musiman. Setiap musim hujan, permukiman mereka selalu digenangi banjir. Meski demikian, hingga kini belum ada penanganan serius dari pemerintah daerah.(BEY)

Artikel Mirip, Click di SINI

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny