Kota Gorontalo Lumpuh Karena Banjir

Gorontalo (ANTARA News) – Aktivitas perekonomian di Kota Gorontalo, Senin, lumpuh setelah hampir seluruh wilayah Gorontali digenangi banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur kota itu sejak beberapa hari lalu.

Dari pantauan ANTARA, genangan air hingga setinggi 1,5 meter telah merendam pusat pertokoan dan sejumlah kantor sehingga mengganggu aktivitas kerja pada karyawan dan pegawai pemerintah.

Ruas jalan utama Jalan Ahmad Yani, Panjaitan, Jaksa Agung danDiponegoro maset total menciptakan antrian panjang kendaraan, sementara berdasarkan Posko Penanggulangan Bencana Kota Gorontalo, penduduk yang mengungsi membludak hanya dalam kurun tiga jam.

“Tadi pengungsi baru sekitar 1.300 orang tapi sekarang sudah lebih dari 2.000 orang,” kata salah seorang petugas posko.

Jumlah kelurahan yang dilanda banjir pun bertambah setelah masuknya daerah Heledulaa Selatan, Heledulaa Utara, Moodu, Biawu, Bugis, Tenda, Ipilo, Tamalate, Tenilo dan Limba U II menjadi wilayah-wilayah terkena banjir.

Pemerintah Kota Gorontalo telah mengevakuasi warga dan menempatkannya di 20 lokasi pengungsian yang terdiri dari rumah penduduk, kantor, sekolah dan gedung pertemuan. (*)

Suku Amungme Ancam Tutup Freeport

Catatan SPMNews:

Seluruh Masyarakat Adat Papua dan pejuang Papua Merdeka perlu perhatian agar tuntutan atau ancaman Suku Amungme untuk menutup Freeport tidak terkait langsung dengan perjuangan Papua Merdeka. Oleh karena itu, kita haruslah profesional agar isu-isu hak masyarakat adat dan suku setempat tidak menjadi konsumsi publik.

Hal ini perlu berdasarkan pengalaman sebelumnya, di mana campur-aduk isu telah menyebabkan pengorbanan waktu, tenaga, biaya dan bahkan nyawa tanpa pertanggungjawaban secara organisasi.

Walaupun begitu, TRPB tetap mendukung seluruh upaya anggota Masyarakat Adat Papua dalam memperjuangkan hak asasinya.

===============================

Ditulis Oleh: Papua Pos/Ant
Jumat, 04 Juli 2008

Timika- Para tokoh masyarakat Amungme yang tergabung dalam Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (LEMASA) di Kabupaten Mimika, mengancam akan kembali ke hutan dan menutup areal tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), jika Mahkamah Agung (MA) menolak gugatan sengketa Pilkada Mimika yang diajukan pasangan Drs Yosep Yopi Kilangin- Yohanes Felix Helyanan SE, calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2008-2013 yang diusung Koalisi Suara Rakyat pada Pilkada di kabupaten itu.. “Kami minta Mahkamah Agung RI sungguh-sungguh menegakan keadilan dan kebenaran dalam permasalahan Pilkada di Mimika,” tegas LEMASA dalam suratnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (2/7).

Dalam surat yang ditandatangani oleh sejumlah tokoh LEMASA itu diantaranya Nerius Katagame SH, Yohanes Deikme, Helena Beanal, Yopi Magal, LEMASA menegaskan jika MA tetap memenangkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mimika yang berarti mendukung pasangan Klemen Tinal SE MM dan Ir Abdul Muis MM menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mimika maka masyarakat Amungme akan kembali ke hutan dan menutup

areal tambang PTFI. Masyarakat Amungme juga menyatakan akan tetap mempertahankan kepemimpinan Pejabat Sementara Bupati Mimika, Athanasius Allo Rafra SH menjadi Bupati definitif Kabupaten Mimika.

Lebih lanjut LEMASA meminta Kapolri, Jaksa Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kapolda Papua, Kapolres Mimika dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Timika memproses mantan Bupati Mimika periode 2001-2006 Klemen Tinal SE MM.

“Tahun 2001-2006 masyarakat menitipkan saudara Klemen Tinal menjadi Bupati Mimika. Namun kenyataan yang ada tidak ada pembangunan di Mimika. Untuk itu kursi kepemimpinan itu kami ambil kembali,” tulis LEMASA.

Selain itu, LEMASA juga meminta Komisi Yudisial memeriksa lima orang anggota majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Jayapura yang menyidangkan sengketa Pilkada Mimika. Pada Rabu (25/6) lalu, majelis hakim PT Jayapura dalam putusan

Tanggul Lumpur Lapindo Bocor, Sekolah Diliburkan

[SIDOARJO] Kegiatan belajar mengajar Yayasan Pendidikan Khalid Bin Walid Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terhenti, karena lingkungan sekolah tersebut terkena luberan air bercampur lumpur, menyusul bocornya tanggul penahan lumpur di sekitar lembaga pendidikan itu.

Luberan air bercampur lumpur tersebut menggenangi seluruh halaman dan kelas setinggi 40-60 sentimeter. Kompleks lembaga pendidikan ini terdiri dari Raudlatul Athfal (setingkat TK), Madrasah Ibtidaiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (SMP), dan Madrasah Aliyah (SMA).

“Seluruh perlengkapan sekolah kami pindahkan ke tempat aman, karena bukan tidak mungkin volume bocornya tanggul penahan lumpur membesar,” kata Kepala Sekolah MA Khalid Bin Walid, Ali Mas’ad, kepada SP, Jum’at (24/10).

Para siswa bergotong royong memindahkan seluruh perlengkapan sekolah. Mereka rela menceburkan kakinya ke dalam lumpur yang menggenangi sekolah kompleks sekolah mereka. Para siswa berharap agar kompleks lembaga pendidikan ini segera dipindahkan ke tempat aman, agar tidak terganggu luberan lumpur.

“Hari Senin lusa, murid kami menjalani ujian semester. Karena itu, kami prihatin, mereka tidak bisa mempersiapkan diri dengan maksimal. Ujian diadakan di tempat yang lebih aman,” katanya.

Petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, terlihat mulai menutup asal luberan di tanggul penahan lumpur. [080]

Last modified: 25/10/08

Gempa 6,4 SR Guncang Gorontalo

Gorontalo (ANTARA News) – Gempa tektonik yang berpotensi tsunami dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Provinsi Gorontalo pada Minggu pukul 17.08 Wita.

Beradasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika Gempa tersebut terjadi pada letak 0,28 derajat Lintang Selatan (LS) dan 123,05 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 32 kilometer.

Pusat kekuatan gempa tersebut berada pada 91 kilometer Barat Daya Gorontalo, dan membuat panik warga di daerah tersebut.

“Saya langsung lari karena goncangannya kuat. Soalnya sudah lama tidak ada gempa seperti ini,” kata Popy, salah seorang warga.

Ia dan keluarganya berhamburan keluar rumah dan baru masuk lagi setelah gempa yang terjadi sekitar satu menit itu reda.

Sementara itu, meski berpotensi Tsunami, namun sejumlah warga yang tinggal di pesisir Pantai Selatan tak sampai mengungsi.

“Kami hanya lari ke tempat yang lebih tinggi dan menunggu beberapa menit kalau saja air naik,” ungkap Ramly, warga Kelurahan Pohe, Kota Gorontalo.(*)

Brebes dan Banyumas Dilanda Banjir

Catatan SPMNews:
Sejak Akhir 2004, SPMNews selalu meliput berbagai berita tentang “Suara Alam” atau “Alam Bicara” yang terjadi di wilayah NKRI, dengan maksud agar orang Papua mencermati dan mengikuti perkembangan suara alam dimaksud secara saksama. Coba hitung ke belakang, sejak kapan Alam mulai bicara keras di wilayah NKRI. Jangan Anda kaget, kalau ia mulai sejak akhir 2004.
————————–
[PURWOKERTO] Hujan deras pada Minggu (12/10), mengakibatkan banjir bandang di Kabupaten Banyumas dan Brebes, Jawa Tengah. Banjir mengakibatkan 85 rumah rusak diterjang banjir dengan rincian, 15 rumah di Brebes dan 70 rumah di Banyumas. Selain itu empat jembatan di Kabupaten Brebes, putus.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Brebes Kustoro ketika dikonfirmasi SP, Senin (13/10) menjelaskan, banjir Brebes terjadi di dua desa di Kecamatan Bumiayu dan Paguyangan, semuana di wilayah Brebes selatan.

“Banjir disebabkan meluapnya Sungai Pemali sehingga memutuskan sebuah jembatan gantung di Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan,” katanya.

Banjir juga menyebabkan sebuah mobil sedan dan sebuah mobil bak terbuka, hanyut.

Sementara di Kecamatan Bumiayu, banjir yang sama juga menyebabkan tiga jembatan desa putus, yaitu dua jembatan di Desa Pruwatan, masing-masing di Dukuh (bagian desa) Penanjung dan Kubangsari. Satu jembatan lagi di Desa Kedungkidang juga ambruk.

Puluhan hektare sawah yang hampir panen juga terendam, sehingga kerugian semuanya mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu, di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas juga terjadi banjir bandang akibat meluapnya Sungai Mremang. Banjir bandang juga memporakporandakan 70 rumah dan tiga hektare sawah yang yang siap panen. Sebanyak 300 ekor bebek milik warga setempat, Wasimin, dilaporkan hanyut.

Sampai Senin pagi cuaca mendung di Banyumas dan Brebes masih cukup tebal, sehingga warga diimbau waspada.

Kepala Subbagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Banyumas, Kristin Lestari menjelaskan, tim SAR dan petugas Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi telah siaga di daerah-daerah rawan banjir dan longsor. [WMO/M-11]
——————————————————————————–
Last modified: 12/10/08 SPDaily

Wapres dan PDIP – Saling Tuding Politisasi Renegosiasi Tangguh

Catatan SPMNews:

Perlu dicatat bahwa kasus pengorbanan bangsa dan Tanah Papua atas nama Freeport telah membuat bangsa Papua menderita setengah abad lamanya, dan kini malapetaka LNG Tangguh menimpa lagi ke bangsa yang sama, tetapi diperkirakan penderitaan akan lebih lama dan lebih parah lantaran kelangkaan BBM yang digantikan Gas dan pembentukan batalyon, Polda, Polres, Polsek dan Babinsa yang berjumlah ratusan kali-lipat daripada sebelumnya.

Maka era ini adalah ERA DOM KEDUA, daripada Otsus II.

===================

JAKARTA – Kontroversi renegosiasi kontrak penjualan gas alam Tangguh terus merasuk ke ranah politik. Kali ini giliran Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah bahwa pemerintah telah melakukan politisasi untuk menyudutkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kalla justru menuding PDI Perjuangan melakukan politisasi ketika pemerintah memutuskan meninjau ulang kontrak penjualan gas yang berpotensi merugikan negara Rp 700 triliun itu.
”Saya selalu berbicara tentang masalah ini dalam kapasitas sebagai wakil presiden. Tidak pernah sekali pun saya berbicara dalam kapasitas sebagai ketua umum partai. Renegosiasi kontrak itu masalah kenegaraan, bukan urusan ketua umum partai,” katanya kemarin (5/9).

Kalla menegaskan, sebagai nasionalis, kader PDI Perjuangan seharusnya mendukung upaya pemerintah melakukan renegosiasi kontrak-kontrak migas yang merugikan negara. Bukan malah menuduh pemerintah melakukan politisasi untuk menyudutkan Megawati sekaligus mengatrol popularitas SBY-JK yang jeblok. ”Renegosiasi ini dilakukan untuk membenahi yang keliru, mengapa bisa begini di masa lalu,” ujarnya.

Dalam melakukan negosiasi, pemerintah menggunakan strategi saling membutuhkan. Pemerintah menghindarkan ancaman menghentikan eksplorasi gas alam Tangguh untuk memaksakan kepentingan. ”Kita akan berangkat dengan perasaan saling membutuhkan. Jadi, tidak perlu ada ancam-mengancam. Beijing sudah sangat terbuka mengenai perundingan ulang kontrak gas di proyek Tangguh,” paparnya.

Dengan sikap terbuka itu, Kalla yakin Tiongkok akan mengerti bahwa kebutuhan gas alam cair dunia saat ini sudah jauh berbeda dengan kondisi ketika kontrak ditandatangani. Selain itu, harga minyak dunia sudah meningkat lima kali lipat dibandingkan 2002.

”Tidak mudah mengubah harga dalam kontrak yang sudah tetap. Tapi, kita yakin Tiongkok mengerti bahwa kondisi sekarang sudah berubah. Dengan begitu, terbuka jalan untuk kesepakatan harga yang lebih menguntungkan kedua belah pihak,” tandasnya. (noe/oki)

20.000 Ha Tanaman Padi di Bengkulu Kekeringan

WAHYU MANDOKO

Warga Desa Pelangkapan, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berebut air bersih bantuan dari pemerintah kabupaten setempat. Kekeringan di Banyumas menimbulkan krisis air di 124 desa yang tersebar di 12 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada. Tampak warga yang sedang berjejalan meminta air bersih dari Petugas, Jumat (11/7).

[BENGKULU] Sekitar 20.000 hektare (ha) tanaman padi di Provinsi Bengkulu kekeringan, akibat musim kemarau sejak dua bulan lalu. Tanaman tersebut terancam gagal panen jika hujan tidak turun dalam waktu dekat. Pasalnya, sejak kemarau melanda daerah ini, tanaman padi tidak mendapat pasokan air.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Muchlis Ibrahim yang dihubungi SP, di Bengkulu, Sabtu (12/7), membenarkan hal tersebut.

Tanaman padi yang kekeringan itu, sebagian besar berada di lahan tadah hujan. Sebagian sawah beririgasi teknis. Namun, untuk tanaman padi beririgasi teknis meski hujan belum turun hujan dalam waktu dekat, tanaman padi masih mendapat suplai air.

Sedangkan sawah tadah hujan tidak mendapatkan air sama sekali. Jika hujan tidak turun pada akhir Juli ini, dipastikan tanaman padi 20.000 ha akan mengalami puso. Tanaman padi yang terancam puso ini berada di Rejang Lebong, Kepahyang, Muko-Muko, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kota Bengkulu.

“Saya tidak ingat luas tanaman padi yang kekeringan di masing-masing tingkat II. Jika hujan tidak turun Juli ini, luas sawah yang kekeringan di Bengkulu akan bertambah lagi,” ujarnya.

Terus Menurun

Pasalnya, debit air irigasi terus menurun. Hal ini terjadi karena mata air di sekitar irigasi tersebut mengering. “Kami berharap Juli ini datang hujan sehingga tanaman padi tersebut selamat dari ancaman gagal panen,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu segera memberikan bantuan pompa air kepada para petani untuk mengairi tanaman. Dengan demikian, tanaman padi tetap mendapat suplai air secara teratur, sehingga selamat dari ancaman kekeringan.

“Kami sedang menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek luas sawah yang kekeringan. Jika data kekeringan didapatkan dari tingkat II, bantuan pompa langsung kami salurkan kepada petani di setiap kabupaten dan kota di Bengkulu,” ujarnya.

Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pertanian tingkat I untuk mengatasi tanaman padi petani yang kekeringan, sehingga terhindar dari ancaman gagal panen.

“Saya minta Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu segera mengatasi tanaman padi kekeringan dengan memberikan bantuan pompa air. Dengan begitu, tanaman padi yang kekeringan dapat terhindar dari puso,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bendung Pamarayan, Hudari menjelaskan, sedikitnya lima kecamatan di Kabupaten Serang, Banten, yakni Kecamatan Keramatwatu, Pontang, Tirtayasa, Cikande, dan Carenang, terancam mengalami krisis air karena debit air Sungai Ciujung yang menjadi sumber air untuk Bendung Pamarayan menurun drastis. Sumber air untuk mengairi sawah itu mengalami penurunan volume akibat musim kemarau.

Debit di saluran induk kiri untuk kebutuhan air di Kecamatan Kramatwatu, Tirtayasa, dan Pontang mengalami penurunan dari 18 meter kubik per detik menjadi 8,64 meter kubik per detik. Sedangkan debit di saluran induk kanan untuk menyalurkan air ke Kecamatan Cikande dan Carenang, menurun dari empat meter kubik per detik menjadi 1,85 meter kubik per detik. [143/149]

Last modified: 12/7/08

Pesawat Trigana Tergelincir di Dekai

Bandar Udara Dekai, Yahukimo
09LINTAS1

JAYAPURA-Pesawat jenis Twin Otter milik Trigana dilaporkan mengalami kecelakaan di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (8/7) sekitar pukul 13.10 WIT, Selasa (8/7) kemarin. Pesawat yang naas itu, tergelincir ketika mendarat di run way Bandara Dekai tersebut, sehingga keluar dari landasan pesawat tidak jauh dari Kantor Bandara Dekai.

Untung saja, dalam musibah kecelakaan pesawat ini, dilaporkan tidak ada korban jiwa, dimana diketahui pilot bernama Agus, co pilot bernama Dedy dan seorang mekanik dinyatakan selamat.

Dari sumber yang diterima Cenderawasih Pos, pesawat Twin Otter milik Trigana tersebut, awalnya melakukan penerbangan dari Wamena ke Agats, Kabupaten Asmat dengan membawa 6 orang turis.

Continue reading “Pesawat Trigana Tergelincir di Dekai”

Mayat Skow Ternyata Pemilik Salon di Abe

Mayat Misterius yang Ditemukan.
09UTM1

JAYAPURA-Sesosok mayat lelaki yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan di Skow, Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Senin (8/7) pukul 17.00 Wit kemarin, akhirnya diketahui identitasnya. Korban naas itu ternyata adalah pemilik Salon Roberth yang terletak di samping kiri ruko baru Kali Acai, Abepura, bernama Roberth Winarto.

Mayat korban ini dikenali oleh para karyawan Salon Roberth dan pelanggan serta koleganya, ketika mereka mengecek mayat korban di kamar jenazah RSUD Dok II Jayapura. Mereka memang sengaja mencari korban yang seharian tidak dapat dihubungi, baik via SMS maupun telepon di HP-nya tidak aktif.
Apalagi, mereka sempat curiga bahwa salon korban sempat diacak-acak orang hari Senin (7/7) pukul 09.05 Wit, ketika seorang karyawati bernama Mery yang mendapati pintu depan dalam keadaan terbuka dan pintu kaca juga tidak terkunci.

Continue reading “Mayat Skow Ternyata Pemilik Salon di Abe”

Bupati Gebze Tentang Penggalian dan Penebangan Kayu Ilegal di Merauke

Diduga Ada Oknum-Oknum yang Memback-Up

MERAUKE- Maraknya penggambilan pasir dan penebangan kayu secara secara ilegal akhir-akhir ini di Merauke menjadi perhatian serius Bupati Merauke Drs. Johanes Gluba Gebze. Menurutnya, penggalian dan penebangan kayu ilegal itu bisa bebas dilakukan karena ada oknum-oknum tertentu yang diduga memback-up. Continue reading “Bupati Gebze Tentang Penggalian dan Penebangan Kayu Ilegal di Merauke”

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny