Gempa 4,4 SR Getarkan Kota Bengkulu

BENGKULU–MI: Provinsi Bengkulu, Minggu (21/3) pukul 16.56 WIB, diguncang gempa berkekuatan 4,4 pada Skala Richter (SR) dengan getaran yang relatif cukup kuat dirasakan di Kota Bengkulu.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepahiang Dayat, Minggu, menjelaskan gempa kecil itu berada pada episentrum 4,8 Lintang Selatan (LS) dan 101,86 Bujur Timur (BT).

Lokasinya sekitar 116 kilometer barat daya Lais, Bengkulu Utara, dengan kedalaman 20 km.

Beberapa hari lalu daerah ini juga diguncang gempa 5,5 SR berlokasi pada episentrum 4.57 Lintang Selatan (LS) dan 102.84 Bujur Timur (BT).

Gempa besar itu pusatnya berada sekitar 64 km barat laut Bintuhan, Bengkulu, dengan kedalaman 26 km.

Provinsi Bengkulu pernah dua kali diguncang gempa besar, yakni pada Juni 2000 dengan kekuatan 7,3 SR dan September 2007 berkekuatan 7,9 SR. Bencana alam ini menelan korban jiwa dan ribuan rumah hancur serta kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. (Ant/OL-02)

Banjir Meluas Merendam Tujuh Kecamatan di Karawang

KARAWANG–MI: Banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Citarum selama empat hari, sejak Kamis (18/3) hingga Minggu (21/3) siang, merendam lebih dari 5.000 rumah penduduk di tujuh kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Karawang, rumah penduduk itu berada di 21 desa/kelurahan di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Ciampel, Batujaya, dan Kecamatan Pakisjaya.

Kepala Seksi Bantuan Korban Bencana Dinas Sosial Karawang, Suhendro, di Karawang, Minggu, mengatakan, “Di antara daerah yang dilanda banjir, Kecamatan Telukjambe Timur dan Karawang Barat adalah daerah yang paling parah tergenang banjir.”

Tujuh desa di Kecamatan Telukjambe Timur, tercatat lebih dari 3.500 rumah yang terendam banjir, seperti Desa Telukjambe, Wadas, Purwadana, Sukaharja, Puseurjaya, Sukaluyu, dan Desa Sirnabaya.

Sementara itu, lima kelurahan di Kecamatan Karawang Barat terdapat lebih dari 1.000 rumah yang terendam banjir, antara lain Kelurahan Tanjungpura, Tanjungmekar, Karawangkulon, Adiarsa Barat, dan Kelurahan Nagasari.

Banjir yang terjadi di Kecamatan Telukjambe Barat terdapat dua desa, yakni Desa Parungsari dan Karangligar. Kemudian di Kecamatan Karawang Timur hanya Desa Adiarsa Timur yang dilanda banjir, sedangkan di Kecamatan Ciampel hanya Desa Tegallega yang dilanda banjir.

Di Kecamatan Pakisjaya terdapat ratusan rumah di empat desa yang terendam banjir, dan satu desa yang dilanda banjir di Kecamatan Batujaya.

Di beberapa daerah sekitar Karawang yang dilanda banjir, Minggu siang, ketinggian air masih terus meningkat sejak Minggu pagi hingga mencapai setinggi perut sampai leher orang dewasa, atau mencapai 2,5 meter.

Meningkatnya ketinggian air di beberapa daerah banjir itu sendiri terjadi akibat terus meluapnya Sungai Citarum yang melintasi beberapa daerah di sekitar Karawang. (Ant/OL-02)

Dua Kapal Kayu Tabrakan di Laut Arafura

MERAUKE (PAPOS)-Dua kapal dikhabarkan saling ‘seruduk’ atau bertabrakan di Laut Arafura. Dari dua kapal tersebut, baru satu yang diketahui namanya yakni KM Husada 1218 sedangkan yang satu lagi adalah kapal jenis kayu.

Kapolres Merauke, AKBP Hadi Ramdani, SH melalui Humasnya, AKP Richard Nainggolan saat ditemui Papua Pos di ruang kerjanya, Jumat (19/3) mengungkapkan, kasus tersebut terjadi pada Rabu (17/3) sekitar pukul 14.00 Wit. Saat itu, kapal kayu sedang berlabu untuk melakukan pencaharian ikan. Sedangkan kapal KM Husada sedang berlayar menuju ke luar Laut Arafura.

Saat itu, lanjut Richard, kapal tersebut menabrak samping kapal satunya sehingga mengakibatkan jangkar terlepas. Oleh karena ada kerusakan yang dialami, maka KM Husada dilarang untuk melanjutkan perjalanan dan mengganti semua kerusakan yang ada. “Kita baru dapat laporan jika jangkar terlepas dan belum diketahui apakah bodi kapal ikut rusak atau tidak,” katanya.

Tim dari Polres Merauke, menurut Nainggolan, sedang bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk bisa melihat dari dekat kondisi kapal dan melakukan pengamanan terhadap para ABK guna dimintai keterangan lebih lanjut. “Saya belum bisa memberikan penjelasan secara rinci lagi karena tim baru bergerak ke sana dan mudah-mudahan mereka bisa tiba dengan selamat,” ujar Nainggolan.

Menyinggung apakah para ABK bersama kedua kapal akan dibawa ke Pelabuhan Merauke untuk diambil keterangan, Nainggolan menambahkan, sudah pasti karena sudah ada pihak yang merasa dirugikan sehingga butuh tanggungjawab dari kapal yang telah menabrak. [frans]

Ditulis oleh Frans/Papos
Sabtu, 20 Maret 2010 00:00

udang PT Multi Husada Farma Terbakar

Bandung – Pihak penanggung jawab Gudang PT Multi Husada Farma, Jalan Moh Toha 152 A Bandung, yang terbakar Senin (15/3/2010) kemarin, menaksir total kerugian akibat kebakaran ini sebesar Rp 6-7 miliar.

“Kalau diperkirakan, sekitar Rp 6-7 miliar, karena yang paling parah itu gudang farmasi,” ujar penanggung jawab gudang, Sumarna, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (16/3/2010).

Sumarna mengatakan, dari tiga gudang yang ada di dalam bangunan tersebut, gudang 1 yang berada di belakang, dan gudang 3 yang berada di depan terbakar cukup parah.

“Kalau gudang dua masih ada yang bisa diselamatkan, kalau gudang tiga habis total,” terangnya.

Saat ini, kata Sumarna, pihaknya akan melakukan recovery. Suplai obat pun untuk sementara ditunda. “Mungkin nanti setelah menemukan tempat layak, kita akan beroperasi lagi, karena sekarang kita akan recovery dulu. Kalau nanti sudah menemukan tempat yang layak, pekerjaan bisa kembali optimal,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, gudang obat tersebut terbakar sekitar pukul 17.30 Senin (15/3/2010) kemarin. Asap pertama kali terlihat dari lantai 2 gedung yang berlantai 3 ini.

Bau menyengat akibat terbakarnya obat di gudang tersebut pun menyebabkan satu petugas Diskar Kota Bandung mengalami sesak napas dan satu wartawan televisi muntah-muntah.

(avi/avi)

Sijago Merah Mengamuk di Pelabuhan Tiptop Biak

BIAK [PAPOS] – Sambil minta tolong berlari. Pak de [45] nama panggilan akrabnya, hanya bisa lari menyelematkan dirinya dari warung miliknya, tatkala terjadi kebakaran kompleks perumahan pelabuhan Tiptok, Biak, Kamis [11/3] sekitar pukul 24.00 Wit. Sontak saja kebakaran ini mengagetkan seluruh warga yang berada di kompleks pelabuhan menjadi perhatian dari warga.

Kepulan asap yang menggumpal di sekitar pelabuhan yang biasa di gunakan untuk perahu nelayan dan perahu penumpang ini membuat warga sekitar Berduyun untuk menyaksikan peristiwa mengamuknya si jago merah tanpa terlihat adanya mobil pemadam kebakaran di tempat kejadian, sampai kedua rumah akhirnya luluh lantak rata dengan tanah.

Menurut beberapa saksi mata yang ditemui Papua Pos di tempat kejadian mengatakan, sumber api diduga berasal dari salah satu rumah yang biasanya menyimpan bahan bakar minyak jenis bensin untuk kebutuhan perahu motor. Hanya dengan seketika menyambar rumah di depannya yang hanya dibatasi oleh sebuah dinding beton.

Rumah permanen yang juga digunakan untuk menjual segala kebutuhan bahan pokok ini pun tak bisa diselamatkan karena api tiba-tiba saja membesar. Menurut keterangan yang berhasil dihimpun Papua pos di tempat kejadian, warga sekitar sempat melihat si pemilik warung Pakde (45 tahun) nama yang akrab di panggil warga sekitar lari dari warungnya sambil minta tolong.

Wargapun tidak tinggal diam, berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, tetapi kekuatan api tidak sebanding dengan kemampuan yang di kerahkan warga sekitar sehingga akhirnya warga dan pemilik rumah pun pasrah sampai api melalap ke- dua buah rumah hingga rata dengan tanah.

Warga sekitar yang hanya mampu menyaksikan kobaran api di lingkungannya ini, sangat menyesalkan sikap lamban dari pemerintah daerah melalui Dinas Pemadam kebakaran atas peristiwa ini.

”Untunglah dua rumah itu terpisah dengan rumah lainnya. Kalau tidak mungkin sekitar kota ini habis.Dulu juga pernah terjadi kebakara di tempat lain, berkali-kali dihubungi pihak pemadam, tapi tak pernah datang sampai akhirnya api dapat di padamkan oleh warga sekitar. Saya tidak tau dimana mereka,” jelas Lhuter

Sementara itu, penyebab dan kerugian yang timbul akibat peristiwa ini belum dapat di perkirakan karena pihak Kepolisian langsung membawa Pakde ke Polres Biak Numfor untuk dimintai keterangan lebih lanjut. [cr-54]

Ditulis oleh Cr-54/Papos
Sabtu, 13 Maret 2010 00:00

Pasar Terbakar Atau Sengaja Dibakar?

RATUSAN korban kebakaran Pasar Mopah-Merauke memadati aula Mean Sai, Rabu (10/3). Meskipun mereka masih didera oleh duka mendalam akibat tempat jualan bersama barang dagangan telah habis dilalap si jago merah padaa tanggal 28 Pebruari 2010 lalu, namun keceriahan sedikit terpancar dari raut wajah, lantaran dipastikan akan mendapatkan angin segar setelah akan berdialog langsung dengan Bupati Merauke, Drs. Johanes Gluba Gebze. Inilah laporannya :

Rupanya harapan ratusan pedagang itu

Kemungkinan Banjir Terjadi

BANDUNG–MI: Ketinggian air di Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, kembali meninggi sekitar 30 centimeter.

“Dua hari terakhir ini, hujan deras terjadi, akibatnya ketinggian air di Cieunteung yang sebelumnya turun menjadi 30 centimeter, saat ini naik kembali menjadi 60 centimeter,” kata Camat Baleendah Usman Sayogi, Selasa (2/3).

Ia mengatakan, warga masih menggunakan perahu kayu menuju rumahnya yang masih terendam banjir di Kampung Cieunteung.

Dikatakannya, genangan air, sejak Sabtu (28/2) merendam ratusan rumah, seperti RT 01,02 dan 04 di RW 20. Bahkan, ketinggian air di tiga RT yang terletak persis di pinggir Sungai Citarum tersebut mencapai sekitar satu meter.

“Air mulai masuk ke rumah sejak Sabtu dan Minggu (1/3) sempat surut hingga sekitar 30 cm. Sekarang malah naik lagi,” katanya.

Menurutnya, hingga saat ini, warga masih mengunsi di tenda pengunsian atau di rumah saudara.

Sementara itu, siang harinya petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung melalui Puskesmas Baleendah menyerahkan bantuan kaporit dan larutan risol di daerah bencana banjir.

Pemberian kaporit kepada warga dibantu oleh puluhan mahasiswa dari salah atui Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) yang ada di Bandung.

Serbuk kaporit tersebut, diberikan bagi warga yang berada di RW05 RW07 Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kabupaten Bandung, untuk kemudian ditabur di sumur warga. (Ant/OL-7)

Puluhan Hektare Pinus Gunung Guntur Terbakar

Garut (ANTARA News) – Sekurang-kurangnya 20 hektare hutan pinus beserta alang-alang di gunung Guntur Garut, hingga Selasa siang masih terbakar.

Kebakaran sejak Senin sore (21/9) itu mengakibatkan timbulnya jilatan api yang tertiup angin kencang hingga mencapai puncak gunung berketinggian 2.249 mdpl (meter di atas permukaan laut).

“Asap tebal mengagetkan kami yang sempat mengira gunung meletus,” kata Rachmat(56) warga Pasawahan yang berlokasi di kaki gunung itu, Selasa.

Dia mengaku belum ada pihak yang melakukan upaya pemadaman. “Kemungkinan aparat Kehutanan termasuk dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat masih berlebaran,” katanya.

Warga yang akan mencari kayu bakar terpaksa mengurungkan niat. Mereka menghitung sekurang-kurangnya ada 20 titik api pada area seluas 70 hektare lebih di seputar puncak gunung api itu.

“Meski peristiwa kebakaran ini telah berkali-kali, namun hanya kebakaran kali ini yang jilatan apinya mencapai puncak gunung,” kata Rachmat.

Sumber api disebut-sebut warga berasal dari kaki gunung di blok Legok Pulus, penyebabnya diduga kemarau panjang yang mengakibatkan banyak bebatuan pecah sehingga menimbulkan percikan api.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Dan Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono saat dihubungi mengemukakan, gunung api Guntur bertipe “Strato” itu berada pada 07 derajat 08`30″ Lintang Selatan dan 107 derajat 20` Bujur Timur.

Posisi terdekatnya dari kota Garut 1.600 meter, yang selama ini pada kawasan kaki gunung tersebut terus menerus dilakukan penggalian pasir serta batu.(*)

COPYRIGHT

Kapal Motor Tenggelam di Perairan Bacan

Ternate (ANTARA News) – Sebuah perahu motor bernama KM Bobara 01 tenggelam di perairan Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) Selasa siang (22/9).

Sebanyak 85 penumpang kapal motor tersebut selamat.Kasat Intel Polres Halsel Iptu Rahman Dundu ketika dihubungi melalui telpon dari Ternate, Selasa membenarkan terjadinya musibah tersebut.

“Kami masih melakukan penyelidikan atas peristiwa itu,” kata Rahman.
Kapal motor tersebut, kata dia, tenggelam dalam pelayaran dari Desa Gandasuli Kecamatan Bacan menuju ke objek wisata Pulau Nusa Raa. Kapal itu mengangkut warga yang akan berwisata ke Pulau Nusa Raa.

Menurut Rahman, kapal motor tersebut tenggelam akibat cuaca buruk serta diduga memuat penumpang melebihi kapasitas. Kapasitas penumpang untuk kapal itu adalah 50 orang.

Penumpang kapal motor tersebut diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas di sekitar lokasi musibah. Seluruh penumpang selamat telah dievakuasi ke Balai Desa Gandasuli.

“Kami belum bisa memastikan apakah ada penumpang hilang atau tidak karena perahu motor itu tidak memiliki daftar penumpang,” kata Rahman.

Pihaknya, kata dia, masih melakukan pendataan serta mencari informasi dari warga soal kemungkinan adanya keluarga mereka yang hilang.

Nakhoda Risman M Saleh sedang dimintai keterangan terkait dengan musibah itu. Ia mengaku kapalnya tiba-tiba oleng dan tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi dan angin kencang.

Wakil Bupati Halsel Rusly A Wally ketika dihubungi juga membenarkan musibah yang menimpa KM Bobara 01 tersebut.

Ia mengatakan, Pemkab Halsel bersama Polres setempat serta instansi terkait lainnya telah turun ke lapangan untuk melihat kondisi para penumpang yang selamat.
(*)

COPYRIGHT

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny