Sabtu, 11 Agustus 2012 02:03
JAYAPURA—”Jangan berandai andai. Jangan kita menduga orang yang tak benar. Tapi, yang jelas pelaku penembakan bukan dari anggota masyarakat karena masyarakat tak memiliki senjata,”jelas Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol (Inf) Jansen Simanjuntak menjawab pertayaan wartawan di ruang kerjanya, Jumat (10/8) terkait penembakan dua anggota Satgas Yonif 408.
Kapendam mengatakan, pihaknya belum mengetahui siapa pelaku penembakan dua Anggota Satgas Yonif 408.
Ketika didesak pelaku apakah kemungkinan penembakan tersebut dari kelompok TPN/OPM pimpinan Lambert Pekikir yang bermarkas di wilayah perbatasan, Kapendam mengatakan jangan terlalu cepat menuduh orang atau kelompok lain.
Ia membenarkan dua Anggota Satgas Yonif 408 masing masing Serda Dwi Joko dan Prada Miko ditembak OTK ketika
Dua Anggota TNI dari Satgas Yonif 408 masing masing Serda Dwi Joko dan Prada Miko ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) sebanyak 4 orang ketika melintasi perkebunan sawit di Kampung Suskun, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom atau 1 Km dari Pos Wambe , Jumat (10/8) sekitar pukul 08.00 WIT. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol (Inf) Jansen Simanjuntak yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Jumat (10/8) membenarkan dua Anggota Satgas Yonif 408 masing masing Serda Dwi Joko dan Prada Miko ditembak OTK ketika melintasi perkebunan sawit di Kampung Suskun, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom atau 1 Km dari Pos Wambe pada Jumat (10/8) sekitar pukul 08.00 WIT.
Namun demikian, dia menjelaskan, kedua Anggota Satgas Yonif 408 tak tertembak peluru. Tapi terkena serpihan batu didekatnya yang terkena temvakan. Akibatnya, Serda Dwi Joko menderita luka tembak pada bagian betis kaki kiri, luka memar pada bagian wajah dan luka robek pada pelipis mata kiri. Sedangkan Prada Miko menderita luka memar pada bagian wajah dan bagian kepala.
Menurutnya, kedua korban dievakuasi di RS Marthen Indey, Aryoko, Distrik Jayapura Utara menggunakan Helycopter.
“Kedua korban dalam keadaan sehat dan sadar. Tapi Tim Medis tengah berupaya mengeluarkan serpihan batu yang tertinggal di tubub korban,” tukas dia.
Dia mengutarakan, pihaknya tengah melakukan aksi pengejaran terhadap 4 pelaku yang diduga berada di TKP ketika terjadi aksi penembakan tersebut. Tapi seorang diantaranya telah ditangkap.
Detail kronologis kasus dugaan penembakan dua Anggota Satgas Yonif 408 berawal pada Jumat (10/8) sekitar pukul 07.30 WIT 2 Anggota Satgas Yonif 408 masing masing Serda Dwi Joko dan Prada Miko berangkat dari Pos Wambe menggunakan sepeda motor jenis Honda Mega Pro No.Pol.B 6067 COR/07.14 menuju Kampung Suskun, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Dengan tujuan meminjam alat potong rumput di masyarakat Kampung Wambe atas nama Paulus. Tapi alat tersebut tak ada. Keduanya berlalu.
Pukul 07.40 WIT karena alat tersebut tak ada maka kedua Anggota Satgas Yonif 408 tersebut langsung menuju Kampung Wambe. Pukul 07.50 WIT setelah kedua anggota tersebut mengambil alat potong rumput selanjutnya kembali ke Pos Wambe.
Pukul 08.00 WIT pada saat dalam perjalanan kembali dari Kampung Wambe melewati kebun sawit atau 1 Km dari Pos Wambe. Tiba tiba keduanya ditembak satu kali dari arah kiri . Keduanya langsung terjatuh dari sepeda motor. Akibatnya, Serda Dwi Joko dan Prada Miko menderita luka tembak di tubuh.
Pukul 08.05 WIT kedua anggota tersebut langsung berlari ke Pos Satgas Wambes yang berjarak 1 Km dari TKP. Untuk meminta bantuan sambil membalas tembakan ke arah kiri sebanyak 3 kali tembak.
Pada 08.20 WIT kedua anggota tersebut tiba di Pos Satgas Wambe langsung diangkut mobil Ambulance Satgas Yonif 408 ke Kout 144 PTP untuk pencegahan perdarahan. Pukul 10.25 WIT kedua korban dievakuasi menu RS Marthen Indey menumpang Helicopter.
Pasca kejadian, masyarakat yang dicurigai melewati Kampung Suskum pada saat kejadian atas nama Oscar Numberi kini ditahan dan dimintai keterangan di Polres Keerom. (mdc/don/l03)


