Penembakan di Puncak Jaya 1 Tewas, 5 Luka

JAYAPURA – Kota Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya memanas. Enam warga sipil dilaporkan ditembaki oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB). Satu orang warga sipil tewas dan lima orang lainnya luka akibat penembakan di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya-Papua, pada Selasa (26/5/2015) malam sekitar pukul 23.00 WIT

Keenam korban penembakan tersebut, diantaranya Pengga Enumbi (31 thn) mengalami luka tembak pada bagian kepala mengakibatkan korban meninggal, Suryanto Tandi Payung (26 thn) mengalami luka tembak bagian pantat sebelah kiri, Alfret Tandi Payung (28 thn) mengalami luka tembak pada bagian lengan kanan, Yulianus Tandidatu ( 32 thn) mengalami luka tembak bagian tangan kiri, Yogi Rerang (21 thn) mengalami luka tembak pada bagian lengan kiri atas, Marten Tandi Payung (39 thn) mengalami luka tembak bagian lengan kanan atas.

Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol. Rudolf Patrige mengatakan, peristiwa penembakan yang diduga dilakukan KSB tersebut, terjadi ketika korban sedang duduk di ruang tamu sambil main kartu, lalu tiba-tiba terjadi rentetan tembakan ke dalam rumah dari luar melalui jendela, mengakibatkan 5 orang luka dan 1 orang meninggal dunia.

“Mendapat informasi itu, anggota Polres Puncak Jaya dan TNI langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku, namun para pelaku berhasil melarikan diri. Kelima korban langsung divekuasi ke RSUD Mulia, sementara korban meninggal dunia diserahkan ke pihak keluarga,”

katanya.

Usai mendapat perawatan di RS Mulia, 4 dari 5 korban penembakan KSB itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura untuk mendapat perawatan intensif.

“Ke empat orang korban penembakan itu dievakuasi dari RS Mulai, Puncak Jaya menuju RS Jayapura menggunkan pesawat Trigana dengan No Penerbangan PK-YPX, tiba di Bandara Sentani satu unit Ambulans milik Perhubungan Udara Bandara Sentani siapkan untuk membawa korban ke RSUD Dok II Jayapura,”

jelasnya.

Ia menjelaskan, korban yang dievakuasi ke Jayapura yakni, Suryono Tandipayung (26 thn), Alfret Tandipayung (28 thn), Yulius Tandidatu (32 thn), dan Marthen Tandipayung (39 thn ). “Keempat orang itu mengalami luka tembak di bagian tangan dan paha, setelah diberondong peluru yang diduga kelompok Yambi mantan anak buah Goliat Tabuni saat duduk-duduk bermain kartu dirumah salah satu korban,” katanya.

Di tempat terpisah, Panglima Kodam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Fransen G. Siahaan menyesalkan terjadinya penembakan yang mengorbankan masyarakat sipil. “Ini merupakan tindakan kejam,” ujar Pangdam saat dikonfirmasi, Rabu pagi.

Ia mengemukakan, bahwa penembakan yang dilakukan terhadap enam orang warga sipil tersebut, merupakan kelompok Yambi. “Dari kejadian ini 1 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya terluka dan untuk saat ini dirawat di RSUD Mulia. Kemungkinan besar akan dievakuasi ke Jayapura hari ini,” ujar Pangdam.

Pangdam menegaskan, kejadian itu merupakan kriminal dan menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. “Bila polisi meminta kami (TNI) turut serta dalam pengejaran, maka kami (TNI) siap membantu,” ujar Pangdam. (loy/don/l03)

Source: Penembakan di Puncak Jaya 1 Tewas, 5 Luka, Kamis, 28 Mei 2015 08:04

OPM Tebar Teror, Polri Siaga

Puron Wenda, Enden Wanimbo dan Pasukan Mereka
Puron Wenda, Enden Wanimbo dan Pasukan Mereka (bintangpapua.com)

JAYAPURA – Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo, yang bermarkas di Lanny Jaya Papua, menebar teror. Teror itu dalam bentuk ancaman akan melancarkan perang terbuka terhadap TNI-Polri dan masyarakat non Papua.

“Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di Tanah Papua,”ujar Enden Wanimbo melalui telepon selulernya, Jumat 22 Mei.

Perang terbuka ini, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati, dan menolak segala bentuk dialog. “Sekaligus juga menyikapi pernyataan Presiden Jokowi, bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar,”tegasnya.

Menurut Enden, guna mendukung aksi perang terbuka, kelompoknya saat ini sudah mengumpulkan berbagai senjata dan amunisi. “Persenjataan sudah kami persiapkan untuk melancarkan perang terbuka,”tandasnya.

Sementara hal senada juga dikatakan Puron Wenda, bahwa pernyataan Presiden RI Jokowi, yang mengatakan Papua sudah aman tidak benar. “Presiden katakan Papua aman itu tidak benar, Komando OPM siap perang, kami tak mau dialog yang diatur-atur Indonesia. yang suka tipu-tipu,”ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, kelompoknya sedang menyiapkan persenjataan. “Persenjataan sedang dikumpulkan untuk dimulainya perang terbuka, sekarang tinggal tunggu komando maka perang dimulai,”tegasnya.

Dalam perang terbuka atau yang dinamai revolusi total dari Sabang sampai Merauke, kelompok OPM Puron Wenda dan Enden Wanimbo akan berupaya mengusir Indonesia dari Papua.

Ia juga mengatakan, bahwa semua gerakan mereka adalah gerakan Politik untuk kemerdekaan Papua. “Kami bukan kelompok kriminal, kelompok pengacau, kelompok kecil, tapi kami pejuang kemerdekaan Papua,”jelasnya.

Enden Wanimbo juga mengajak wartawan asing untuk masuk ke Papua, guna menyaksikan secara langsung aksi yang akan mereka lancarkan. Wartawan Internasional, nasional harus ada kebebasan untuk ambil berita di Papua,”pungkasnya.

OPM Sebar Teror, Polisi Siaga

Sementara itu, menyikapi ancaman OPM tersebut, Polda Papua meminta seluruh jajarannya untuk siaga dan waspada. “Kami minta Polres khususnya yang selama ini dianggap rawan untuk siaga dan waspada, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dari ancaman kelompok-kelompok yang selama ini kerap mengacau,”ujar Juru Bicara Polda Papua Kombes Patrige Renwarin, Jumat 22 Mei di ruang kerjanya.

Memang, lanjut dia, ancaman serang dari kelompok bersenjata sudah kerap dilontarkan, namun untuk kali ini diminta keseluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan. “Sudah sering mereka ancam, tapi kami tidak meresponnya dengan langkah represif, hanya antisipatif dan preventif,”terangnya.

Ancaman yang dilontarkan kelompok bersenjata itu, jelas ingin menciptakan keresahaan di tengah-tengah masyarakat, sehingga perlu waspadai sedini mungkin. “Kami menganalisis sejauh mana ancaman yang dilancarkan, yang jelas tujuannya membuat masyarakat resah,”ucapnya.

Selain meningkatkan kewaspadaan, sambungnya, Polisi juga akan menggalang kelompok masyarakat baik itu masyarakat, adat dan agama untuk bersama-sama mencipatakan rasa aman dengan memberikan pemahaman kepada kelompok bersenjata itu, bahwa ancaman yang dilontarkan hanya akan meresahkan dan merugikan masyarakat Papua. “Kami akan coba berkoordinasi dengan tokoh adat, masyarakat dan agama, agar menjadi garda terdepan memberikan pemahaman kepada kelompok bersenjata itu, bahwa kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan lagi,”pungkasnya.

Mengenai akan ada penambahan pasukan di daerah yang dianggap rawan terutama lokasi markas kelompok OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo, Patrige menyatakan, hingga kini belum perlu dilakukan. “Yang penting antisipasi, waspada tapi kalau memang ada Polres atau Polsek yang perlu penambahan personil tentu akan kami kirim,”tandasnya.
Kelompok OPM Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang bermarkas di Lany Jaya menebar teror akan melancarkan perang terbuka terhadap TNI-Polri dan masyarakat non Papua. Perang terbuka sebagai komitmen perjuangan mereka untuk kemerdekaan Papua tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Kelompok Puron Wenda ini pernah menyerang Polsek Pirime tahun 2012. Tiga anggota Polisi tewas dan sejumlah senjata api berhasil dirampas. Sejumlah aksi penembakan juga kerap dilancarkan kelompok ini. Polda Papua bahkan sudah menetapkan anggota kelompok Puron Wenda cs sebagai Daftar Pencarian Orang. (jir/don/l03)

Source: Sabtu, 23 Mei 2015 02:12, OPM Tebar Teror, Polri Siaga

Di Puncak, Satu Kriminal Bersenjata Tewas Ditembak

JAYAPURA – Salah seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Agustinus Tabuni (24), warga Jenggernok, Distrik Gome tewas setelah ditembus timah panas Tim Khusus Polda Papua bersama anggota Brimob di Kampung Gome, Distrik Gome, Kabupaten Puncak-Papua Selasa 31 Maret pagi sekitar sekitar pukul 10.00 WIT.

Agustinus Tabuni yang merupakan anak buah dari Militer Murib tersebut, ditembak setelah mengarahkan Senjata Api Jenis Refolver kepada Timsus. Sontak kejadian itu, aparat langsung melakukan penembakan hingga meninggal dunia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol. Patrige ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya penembakan terhadap salah satu anggota kelompok Militer Murib yang selama ini bereaksi di Kabupaten Puncak.

“Awalnya Tim Khusus dan Brimob yang di BKO ke Puncak berjumlah 30 orang sedang melaksanakan Patroli di bawah komando AKP Syawal Halim, dengan tujuan melakukan kunjungan di beberapa Pos dan Pos TNI. Seketika itu terlihat tiga orang bersenjata dengan menggunakan jenis Monser dan Refolver,”

katanya.

Melihat peristiwa itu, lanjut Patrige, Timsus dan Brimob melakukan pengejaran terhadap tiga orang bersenjata tersebut. “Dari pengejaran, dua orang berhasil melarikan diri. Sementara, satu orang atas Nama Agustinus yang saat itu tak jauh dari tempat pengejaran langsung mengarahkan senpi laras pendek ke arah anggota. Saat itupula anggota langsung melakukan penembakan,” jelasnya dia.

Ia mengemukakan, pengejaran yang dilakukan Timsus dan Brimob disaksikan langsung oleh Kepala Distrik Gome, Zakeus Wakerkwa, S.Sos, yang saat itu ikut bersama-sama melakukan kunjungan di beberapa Pos. “Ketika dilakukan identifikasi, Kepala Distrik mengetahui betul orang yang tertembak itu. Dan statusnya merupakan Tenaga bantuan dari Pimpinan KKB Militer Murib,” katanya.

Sementara itu, ketika dilakukan pengecekan Senjata Api Laras Pendek yang digunakan Agustinus Tabuni diketahui jenis Revolver tanpa nomor seri dan berhasil menyita sebanyak 36 butir kaliber 5,56 mm, amunisi sebanyak 12 butir kaliber 7,62x51mm dan 2 butir amunisi kaliber 3,8 mm.

“Usai diidentifikasi langsung diadakan pemakaman dengan cara dibakar di lokasi kejadian yang disaksikan langsung oleh Kepala Distrik Gome dan seluruh masyarakat Gome. Situasi sampai saat ini aman dan terkendali. Namun aparat kepolisian terus mengantisipasi terhadap adanya kelompok yang ingin melakukan pembalasan,”

tandasnya. (Loy/don/l03)

Source: Kamis, 02 April 2015 18:00, BinPa

Panglima OPM Ancam Angkat Senjata Jika Jokowi ke Papua

Barisan pasukan OPM (Banjir Ambarita/Papua)

VIVA.co.id – Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Jenderal Goliat Tabuni menginstruksikan pasukannya untuk siaga I dan menyiapkan senjata jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar akan berkunjung ke Papua bulan Mei nanti.

“Goliat dan pasukannya siaga dengan 120 senjata jika benar Presiden datang ke Papua,”

kata Deerd Tabuni, adik dari pimpinan OPM yang berkuasa di wilayah Tingginambut, Papua, Kamis 26 Maret 2015.

Menurut Deerd, Goliat menyatakan belum pernah diberitahu tentang kedatangan presiden ke Papua apalagi kedatangan itu berkaitan dengan dirinya.

“Kalau ada issu itu belum diketahui, karena belum pernah dikomunikasikan,”

ujar Deerd.

Menurut Deerd, saat ini, Goliat Tabuni masih berstatus Panglima OPM dan belum pernah menyatakan menyerah kepada TNI dan bergabung ke NKRI seperti yang didesas-desuskan sebelumnya.

“Goliat tegaskan, dia tak akan pernah menyerah, karena mandat seluruh pejuang OPM yang ada di Tanah Papua dari Merauke hingga Sorong sudah dipegang,”

kata Deerd Tabuni.

Goliat juga menyangkal klaim TNI yang menyatakan 23 pasukan OPM menyerahkan diri. Menurut Goliat, yang menyerahkan diri itu bukan anggota OPM melainkan masyarakat biasa yang tinggal di Tingginambut.

Jum’at, 27 Maret 2015 | 06:51 WIB, Vivanews.co.id

OPM Tembak Dua Warga Sipil di Lanny Jaya

Kapolda Papua, Irjen (Pol) Drs. Yotje Mende. Inzert: kedua korban (Gurik dan Markus)JAYAPURA – Kelompok TPN/OPM kembali berulah di Kabupaten Lanny Jaya. Kali ini, dua warga sipil yang bekerja sebagai karyawan swasta PT. Nirwana ditembak, di Kampung Popome, Distrik Balingga Kabupaten Lanny Jaya, pada Kamis (29/1) pagi sekitar pukul 06.00 WIT

Kedua korban penembakan tersebut, masing-masing bernama Gurik Murip (25 tahun) mengalami tembak di bagian tangan kanan dan Markus (26 tahun), terkena serpihan peluru di bagian bahu kiri, belakang telinga sebelah kanan dan kepala bagian atas. Kini mereka telah dievakuasi ke RS Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk mendapat pengobatan secara intensif.

Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Yotje Mende saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya penembakan itu. “Ada penembakan itu, tapi saya belum mendapat laporan resmi,” katanya, usai sertijab para Kapolres di Aula Rastra Samara Mapolda Papua, Kamis (29/1).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan, penembakan itu terjadi, saat dua korban mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar dengan menggunakan mobil Strada dari Tiom menuju Popome.

“Akibatnya, dua pekerja PT. Nirwana terkena tembak dan mereka sedang dirawat di rumah sakit. Pelaku penembakan juga membakar alat berat jenis exavator,” kata dia.

Patrige mengungkapkan, ketika anggota polisi mendapat laporan itu, langsung menuju ke lokasi untuk mengejar para pelaku. Namun pelaku berhasil melarikan diri setelah penembakan.

“Mereka merupakan kelompok kriminal bersenjata. Namun pasca kejadian, kondisi sudah aman. Hanya saja, kerugian material hanya satu exavator yang dibakar itu,” ucapnya.

Lanjut dia, pihak kepolisian di sana akan terus melakukan pengejaran siapa kelompok penembakan tersebut. “Kami belum tahu kelompok itu dari mana. Kami akan dalami itu,” tutupnya. (loy/don/l03)

Source: Jum’at, 30 Januari 2015 09:00, BinPa

Kapolda Papua Curhat Ke Presiden

JAKARTA [PAPOS] – Kapolda Papua Irjen Yotje Mende saat memaparkan kondisi keamanan di Papua kepada presiden Jokowi dalam pertemuan kapolda seluruh Indonesia dengan presiden di Akademi Kepolisian di Semarang, Selasa 02-12-2014a polda Papua, Irjen Yotje Mende curhat ke Presiden Jokowi soal kondisi keamanan di Papua dimana masih ada 6 kelompok Kelompok Kriminal Bersenjata dan ada 5 Kelompok separatis yang menjadi target pihak kepolisian.

Masih ada kelompok separatis militer yang beroperasi di Papua Tengah. Sedang kelompok kriminal bersenjata ada 6 kelompok besar yang menjadi sasaran target operasi‎ kami,” kata Kapolda Papua kepada Presiden Joko Widodo ketika pertemuan para Kapolda se-Indonesia dengan Presiden Jokowi yang diberikan kesempatan untuk mengutarakan uneg-unegnya dalam pertemuan di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (02/12) kemarin.

Kelompok-kelompok ini adalah Goliath Tabuni dengan kekuatan 20 orang dan 11 pucuk senjata di Puncak Jaya. Puro Wenda dengan kekuatan 50 orang dan 24 pucuk senjata di Puncak Jaya dan Lani Jaya. Mathias Wenda beranggotakan 80 orang dengan 14 senjata di Jayapura dan Wamena. Kelompok Legatap Telegan dengan 30 orang anggota dan 20 senjata di Puncak Jaya. Kelompok Kalikopi Kualik beranggotakan 50 orang dengan 11 senjata di Timika dan sering mengganggu Freeport. Lalu ada kelompok Leogami Yogi dengan kekuatan 150 orang dan 24 senjata di Nabire dan Timika.

Sedangkan untuk separatis politik ada 5 kelompok,” katanya.

Menurut Kapolda Yotje. pihaknya telah menerapkan berbagai strategi untuk menangkal berbagai kejahatan tersebut. Langkah yang diambil termasuk melakukan pelayanan dan kebijakan yang pro rakyat, adil dan transparan.

“Kita juga lakukan kegiatan intelijen, penegakan hukum yang profesional dan proporsional. Selain itu juga penguatan deteksi dini, intelijen dan memaksimalkan Bimas, Babinkamtibmas,”

katanya.

Yotje mengatakan, masalah menonjol di kawasan tersebut adalah konflik vertikal, konflik horizontal dan juga persoalan hukum lainnya.

Kurangnya personel polisi di Papua menjadi suatu kendala dalam penengakan hukum di wilayah Papua, untuk itu Kapolda Yotje Mende sekaligus meminta agar Polda Papua Barat dibentuk mengingat luasnya wilayah Papua menjadi suatu wilayah Polda.

“Sebagaimana diketahui Polda Papua sangat luas, ada dua provinsi yaitu Papua dan Papua Barat. Dengan luas wilayah 443 ribu kilometer persegi. Penduduk 2,7 jiwa, 31 Polres, 42 Kabupaten Kota, 176 Polsek. Ada 14.630 personel ini masih kurang 45 persen dari daftar standar personel,”

kata Yotje Mende.

Yotje berharap agar Polda Papua Barat bisa segera dibentuk. Selain itu, dia mengusulkan membentuk Direktorat Polisi Udara dan Direktorat Tipikor di Papua.

“Ini penting karena ketika kami bergerak harus menggunakan pesawat, kemudian peningkatan sarana/prasarana Kompi Brimob,” katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan Presiden Jokowi ingin menerima masukan dari wilayah masing-masing. Hal ini penting untuk pengambilan keputusan strategis Presiden.

“Para Kapolda dipersilakan menyampaikan singkat, maksimal 2-3 menit dan itu menggambarkan persoalan di daerahnya masing-masing. Tidak perlu basa-basi bahasanya, tapi persoalan langsung, sehingga persoalan bisa langsung disampaikan kepada Presiden dan Presiden akan membuat arahan. Nanti juga diberikan waktu untuk bertanya,”

katanya.

Acara ini digelar di Gedung Graha Cendika Akademi Kepolisian Semarang. Hadir seluruh kapolda dan kapolres se-Indonesia. Hadir juga Menko Polhukam Tedjo Edhi, Menhan Ryamizard Ryacudu, dan MenPAN RB Yuddy Chrisnandi. Setelah pemaparan Kapolda Papua acara berlangsung tertutup. [dtk/agi]

Ditulis oleh Dtk/Agi/Papos, Rabu, 03 Desember 2014 00:52

Tiga Perwira TNI-AU Kehilangan Senpi di Tempat Permandian

Jayapura – Tiga orang perwira pertama TNI Angkatan Udara (AU) masing-masing kehilangan senjata api (senpi), di lokasi permandian di Kawasan Gunung Cycloop, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Jayapura Kolonel Pnb I Made Susila Adnyana, membenarkan hal itu ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Minggu.

Ia mengatakan, jajarannya sedang berkoordinasi dengan polisi untuk mencari dan menemukan kembali ketiga pucuk senpi organik TNI AU itu. “Kami masih terus melakukan pencaharian, sementara ketiga anggota TNI AU yang kehilangan senjata itu sudah dimintai keterangannya,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun Antara, tiga pucuk senpi laras pendek (pistol) itu dilaporkan hilang, Sabtu (15/11) bersama telepon genggam (HP) milik ketiga anggota TNI AU yang disimpan di dalam tas yang berbeda. Ketiga perwira TNI AU itu yakni Lettu Pnb YG, Kapten Pnb DM dan Lettu CD.

Hilangnya ketiga pucuk senpi itu berawal dari ketiga anggota TNIAU yang berasal dari skuadron udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang itu, berkunjung ke lokasi permandian yang berada di kawasan gunung Cycloop.

Saat berfoto ria, tanpa disadari tas yang berisi tiga pucuk senjata dan berbagai barang pribadi ketiga anggota TNI AU itu raib. (ant/don)

Senin, 17 November 2014 05:21, BinPa

147 Amunisi Pesanan Enden dan Puron Wenda

Ilustrasi Amunisi oleh BintangPapua.com
Ilustrasi Amunisi oleh BintangPapua.com

WAMENA – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol. Yotje Mende mengatakan, 147 Amunisi Peluru dari beberapa jenis sejata yang berhasil digagalkan oleh petugas keamanan bandara Sentani saat hendak diselundupkan oleh tersangka berinisial TW, Minggu (12/10) lalu itu merupakan pesanan dari Puron Wenda dan Enden Wanimbo, kelompok militan Papua merdeka di wilayah Lanny Jaya yang saat ini masih terus dikejar oleh aparat TNI dan Polri karena beberapa kali melakukan aksi penyerangan terhadap aparat keamanan di wilayah itu.

“Dari hasil pemeriksaan kesimpulan sementara ratusan amunisi itu akan bawah ke Puron Wenda dan Enden Wanimbo, peluru itu sementara ditunggu-tunggu mereka dan pelaku yang berusaha menyelundupkan peluru itu adalah anak buah mereka (Puron Wenda dan Eden Wanimbo red),”

ujar Kapolda Papua, Irjen Pol. Yotje Mende kepada Wartawan di Wamena Selasa (14/10).

Ditegaskan Kapolda, Pelaku penyelundupan ratusan amunisi berinisial TW saat ini sudah ditahan dan dalam proses penyidikan bahkan pelaku TW akan dikenakan hukum seberatnya. Sedangkan Puron Wenda dan Eden Wanimbo akan terus diburu oleh aparat TNI dan Polri hingga ditangkap hidup-hidup ataupun mati. Penegasan Kapolda Papua itu mengingat aksi-aksi kriminal bersenjata yang dilakukan oleh kelompok militan Papua Merdeka itu sudah meresahkan warga di Kabupaten Lanny Jaya maupun mengganggu keamanan dan ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah itu.

“Kita akan terus mengejar mereka dan menangkap mereka (Enden Wanimbo dan Puron Wenda) untuk mempertanggung jawabkan perbuatan-perbutan mereka yang sudah dilakukan terlebih dahuu maupun perbuatan-perbuatan mereka sekarang,”

tegas Kapolda Papua.

Dikatakan Kapolda Papua, dengan tertangkapnya TW, maka secara jelas pula diketahui oleh publik kalau ratusan amunisi peluru itu adalah pesanan Puron Wenda dan Enden Wanimbo. Selain itu dengan terungkapnya kepemilikan ratusan amunisi peluru itu maka Puron Wenda dan Enden Wanimobo semakin dikejar oleh TNI dan Polri karena dengan amunisi peluru yang dipasok tapi tertangkap itu menandakan bahwa kelompok militan yang bermarkas di sekitar Pirime dan Balingga itu masih terus mau menunjukkan eksistensi mereka berupa penyerangan-penyerangan di sekitar Kabupaten Lanny Jaya. “Saya mengajak masyarakat mari kita cari sama-sama Enden Wanimbo dan Puron Wenda itu baik hidup maupun mati,”ajak Kapolda Papua.

Adapun perincian amunisi yang coba diselundupkan oleh TW, yakni amunisi kaliber 5,56 mm tajam sebanyak 112 butir, amunisi kaliber 9 mm sebanyak 13 butir, amunisi kaliber 7,62 mm satu butir. Selain itu, amunisi kaliber 5,56 mm hampa sebanyak 20 butir, satu buah magasin M16. (kri/loy/don/l03)

Jum’at, 17 Oktober 2014 07:35, BinPA

KSB Berulah di Ilaga

Jum’at, 26 September 2014 06:44, BintangPapua.com

JAYAPURA – Lagi-lagi penembakan terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak. Kali ini yang menjadi korban seorang prajurit TNI dari Yonif 751/Raider bernama Prada Abraham Rumadas. Abraham diduga tewas ditembak oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) saat melakukan pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak-Papua, Kamis (25/9) pagi sekitar pukul 10.00 WIT.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letnan Kolonel (TNI) Rikas Hidayatullah saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, anggota TNI yang menjadi sasaran korban penembakan merupakan anggota Yonif 751/Rider Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Ya, memang benar ada penembakan, korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Ilaga. Rencana besok (hari ini-red) jenazah tiba di Jayapura,” ujar Kapendam melalui telephone selulernya kemarin.

Mengenai kronologis kejadian, Rikas menjelaskan, berawal ketika korban sedang mengambil logistik di pasar. Sayang setelah sampai di Ilaga tempat pengamanan pelantikan Kepala Distrik, tiba-tiba ia ditembaki oleh gerombolan bersenjata hingga tewas ditempat.

Menurut Rikas, korban ditemukan tewas di tempat lantaran mengalami luka tembak bagian kepala. Pasca kejadian itu, warga setempat kocar-kacir untuk bersembunyi, sementara pelaku berhasil melarikan diri.

Atas terjadinya penembakan itu, menurut Rikas, anggota di sana langsung melakukan pengejaran dan mencari pelaku, namun tidak membuahkan hasil. “Anggota masih terus melakukan pengejaran dan pos koramil di sana terus melakukan kewaspadaan,” ujarnya.

Atas penembakan itu, menurut Rikas, bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih telah memerintahkan prajurit di Ilaga Kabupaten Puncak bertindak secara profesional dan tidak menimbulkan keresahan terhadap masyarakat yang tidak bersalah. “Pangdam juga menyampaikan duka yang dalam kepada keluarga almarhum. keluarga TNI berduka,” tukasnya.

Evakuasi Terhambat Cuaca

Upaya evakuasi jenasah Pratu Abraham, anggota Yonif 751 yang tewas ditembak kelompok sipil bersenjata di Ilaga, Kamis tidak bisa dilaksanakan karena terhambat cuaca.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikas kepada Antara di Kota Jayapura, Kamis mengemukakan rencana evakuasi tidak bisa segera diteruskan karena cuaca yang kurang baik dan keterbatasan pesawat untuk mengangkut.

Kemungkinan Jumat (26/9) evakuasi jenazah Pratu Abraham ke Jayapura baru akan bisa dilaksanakan,” kata Letkol Inf Rikas seraya mengakui bahwa saat ini senjata jenis SS-1 yang dibawa oleh korban telah diambil diambil oleh anggota kelompok bersenjata tersebut.

Dia mengatakan, korban ditembak saat melaksanakan tugas pengamanan pelaksanaan pelantikan Kepala Distrik Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak, di pedalaman Papua. Korban Pratu Abraham dilaporkan meninggal di tempat kejadian akibat tertembak di bagian kepala.

Ketika ditanya apakah pelaku penembakan adalah sayap militer dari kelompok Murib, Kapendam Cenderawasih mengaku belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut. Namun, kata dia, dari laporan terungkap bahwa hingga saat ini kelompok bersenjata yang beroperasi di sekitar Ilaga adalah kelompok militer Murib, demikian Letkol Inf Rikas menegaskan. (loy/ant/ari/l03)

Kontak Senjata Di Pirime, 1 KSB Tewas

Sentani (SP) – Dua orang kelompok sipil bersenjata tertembak di Kabupaten Lani Jaya dimana satu diantaranya meninggal dunia dan satu mengalami luka tembak saat terjadi kontak tembak antara gabungan TNI/Polri dengan kelompok sipil bersenjata, Rabu (17/9/2014) siang disekitar Bandara Pirime, Kabupaten Lani Jaya.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, ketika di konfirmasi terkait kejadian tersebut membenarkan bahwa telah terjadi kontak senjata siang tadi di Pirime, Lany Jaya, menurut Pangdam, kontak senjata ini terjadi ketika tim gabungan TNI / Polri melakukan penyisiran dalam rangka penegakan hukum atas aksi penembakan yang di lakukan oleh kelompok Enden Wanimbo

“Kontak tembak ini terjadi antara tim gabungan TNI/Polri dan kelompok sipil bersenjata pimpinan Enden Wanimbo terjadi sekitar pukul 12.30 WIT ketika tim gabungan melakukan penyisiran dalam rangka penegakan hukum atas aksi penghadangan dan penyerangan anggota polisi pada bulan Juli 2014 lalu yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan merebut empat pucuk senjata api, “ kata Pangdam ketika di hubungi via telepon selulernya, Rabu (17/9/2014).

Dikatakan Pangdam, Dalam kejadian kontak senjata ini satu orang dari pihak kelompok bersenjata meninggal dunia dan satu orang mengalami luka tembak serta berhasil mengamankan satu pucuk sejata revolver dan satu unit laptop serta beberapa jenis senjata tajam.

Sementara itu ketika di singgung terkait situsi di Lany Jaya, Pangdam meneaskan bahwa sampai saat in kondisi di lany Jaya cukup kondusif dan terkendali, dan aktifitas masyrakat tetap berjalan seperti biasanya.

“Situasinya terkendali , sebab pasca kejadian tadi kelompok tersebut langsung melarikan diri kehutan, dan kami dari TNI dan Polri sementara melakukan langkah-langkah taktis agar kelompok ini bisa segera di atasi,” tutup Pangdam. (A/FIR/R3/LO1)

Thursday, 18-09-2014, SuluhPAPUA.com

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny