Speed Terbalik, Dua Orang Hilang

MERAUKE [PAPOS] —Dua orang warga Kota Merauke, masing-masing atas nama Fery Kurniawan dan Dompit dinyatakan hilang di perairan Tomerauw, Kamis (19/5). Hingga kini, kedua orang ini, belum ditemukan. Meski begitu, proses pencarian terus dilakukan oleh tim dari Kantor SAR, Polres Merauke serta masyarakat sekitar.

Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos yang ditemui di VIP Room Bandara Mopah, Kamis (19/5), mengungkapkan, berdasarkan informasi dari salah seorang atas nama Wilem, terakhir mereka berada di Kali Tomerau. Tetapi secara logika, jika di tempat tersebut terjadi musibah, Wilem lari ke Tomerau. Namun, yang terjadi justru dia berada di Kampung Kondo. “Nah, sudah kita lakukan diskusi secara bersama-sama. Karena kemungkinan dia salah melihat tempat kecelakaan laut itu,” kata Wabup.

Lebih lanjut Wabup mengungkapkan, kemungkinan Fery dan Dompit bersama sped itu terbalik di sekitar Kampung Kondo. Karena arus berputar kea rah utara. “Selain melakukan pencaharian, kita berdoa agar kedua warga Kota Merauke itu bisa ditemukan dengan kondisi selamat. Keduanya hendak kembali ke kota, setelah dari Kali Wanma untuk menjaring mencari ikan. Kami tidak tinggal dia tetapi terus bergerak mencari,” tegasnya.

Wabup mengungkapkan, dirinya bersama Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT sudah melakukan penyisiran pencarian di udara menggunakan pesawat. Hanya saja, tidak ada tanda-tanda jika mereka ditemukan, termasuk barang bukti berupa kulboks dan lainnya yang dibawa. “Kita terbang dengan ketinggian 200 meter untuk melihat. Hanya saja, tidak menemukan adanya tanda-tanda kedua korban,” ungkapnya.

DItambahkan, proses pencaharian akan terus dilakukan dan tidak ada batas waktu yang diberikan. Namun, diharapkan keduanya bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat. “Tidak ada batas waktu untuk dilakukan pencarian, tetapi kita upayahkan agar mereka ditemukan. Memang kondisi cuaca juga kurang begitu baik. Anda (wartawan;red) bisa melihat keadaan sekarang seperti angin yang kencang,” tandas dia. [frans]

Kapal Motor Tenggelam di Perairan Bacan

Ternate (ANTARA News) – Sebuah perahu motor bernama KM Bobara 01 tenggelam di perairan Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) Selasa siang (22/9).

Sebanyak 85 penumpang kapal motor tersebut selamat.Kasat Intel Polres Halsel Iptu Rahman Dundu ketika dihubungi melalui telpon dari Ternate, Selasa membenarkan terjadinya musibah tersebut.

“Kami masih melakukan penyelidikan atas peristiwa itu,” kata Rahman.
Kapal motor tersebut, kata dia, tenggelam dalam pelayaran dari Desa Gandasuli Kecamatan Bacan menuju ke objek wisata Pulau Nusa Raa. Kapal itu mengangkut warga yang akan berwisata ke Pulau Nusa Raa.

Menurut Rahman, kapal motor tersebut tenggelam akibat cuaca buruk serta diduga memuat penumpang melebihi kapasitas. Kapasitas penumpang untuk kapal itu adalah 50 orang.

Penumpang kapal motor tersebut diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas di sekitar lokasi musibah. Seluruh penumpang selamat telah dievakuasi ke Balai Desa Gandasuli.

“Kami belum bisa memastikan apakah ada penumpang hilang atau tidak karena perahu motor itu tidak memiliki daftar penumpang,” kata Rahman.

Pihaknya, kata dia, masih melakukan pendataan serta mencari informasi dari warga soal kemungkinan adanya keluarga mereka yang hilang.

Nakhoda Risman M Saleh sedang dimintai keterangan terkait dengan musibah itu. Ia mengaku kapalnya tiba-tiba oleng dan tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi dan angin kencang.

Wakil Bupati Halsel Rusly A Wally ketika dihubungi juga membenarkan musibah yang menimpa KM Bobara 01 tersebut.

Ia mengatakan, Pemkab Halsel bersama Polres setempat serta instansi terkait lainnya telah turun ke lapangan untuk melihat kondisi para penumpang yang selamat.
(*)

COPYRIGHT

PLM Rosalina Tenggelam, 4 Penumpang Selamat

Moh Hartono – detikSurabaya

Sumenep – Sebagian kondisi perairan laut di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura masih tidak aman untuk pelayaran. Terbukti, Perahu Layar Motor (PLM) Rosalina 1 yang mengangkut ikan kerapu seberat 400 kilo dari Kecamatan/Pulau Sapeken menuju Singaraja, Bali tenggelam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, 4 orang nelayan selamat setelah sempat terapung di laut lepas selama 2 hari. Sedangkan PLM Rosalina 1 tidak terselamatkan.

Adapun 4 orang ABK yang selamat yakni Moh Toha (44), Juanda (45), Hairul (30), Naneng (50), semuanya warga Desa/Kecamatan Sapeken, Sumenep.

Peristiwa tenggelamnya PLM Rosalina 1 terjadi, Selasa lalu (14/7/2009), namum baru diketahui Kamis pagi (16/7/2009) setelah dilakukan pencarian oleh pihak keluarganya dengan menggunakan PLM Rosalina 2.

Kepala Desa Sapeken, Mohammad Salim mengaku perjalanan dari Sapeken menuju Singaraja, Bali berkisar antara 10-12 jam bila cuaca laut normal. Namun hingga 2 hari penumpang PLM Rosalina 1 tersebut tidak memberi kabar tentang perjalanannya.

“Karena keluarganya panik, maka berusaha mencari tahu keberadaan penumpang PLM Rosalina 1 tersebut. Ternyata ke 4 nelayan itu ditemukan ditengah laut lepas,” terang Salim saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis siang (16/7/2009).

Saat ditemukan, 4 nelayan yang menggunakan ban bekas mobil tersebut dalam keadaan bergandengan dan kondisinya sangat lemas. Sebab, selama terapung di laut lepas tidak makan kecuali minum air laut.

Usai dievakuasi, 4 ABK yang masih mempunyai hubungan kerabat itu langsung dirawat di Puskesmas Sapeken, Sumenep dan disambut tangis keluarga besarnya “Empat ABK itu masih shock dan sulit diajak komunikasi,” ungkapnya.

Diduga kuat, PLM Rosalina 1 tenggelam akibat diterjang ombak yang mencapai 3 meter saat menuju Perairan Singaraja, Bali. Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.

Sementara Seksi Perkiraan cuaca BMG Kalianget, Sumenep, Agus Arif membenarkan jika sebagian perairan di Sumenep ketinggian ombak mencapai 3 meter.

“Jika tidak hati-hati bisa saja mengancam keselamatan transportasi laut,” ujar Agus kepada wartawan di kantornya, Jalan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

(fat/fat)

KM Mandiri Nusantara Terbakar

Mojokerto – Jenazah Sudarto (35), salah seorang korban kebakaran KM Mandiri Nusantara dimakamkan di Mojokerto, Jumat (26/6/2009). Jenazah Sudarto tiba di rumah duka, di Kelurahan Prajurit Kulon RT/RW 02, sekitar pukul 17.40 WIB.

Pantauan detiksurabaya.com, saat peti jenazah tiba, isteri Sudarto, Wiwik Retnowati (32), menangis histeris dan sempat tidak sadarkan diri beberapa saat. Setelah ditenangkan keluarga, Wiwik tersadar dan kembali menangis sembari memeluk peti jenazah Sudarto.

Sudarto merupakan salah satu korban kebakaran KM Mandiri Nusantara di perairan kepulauan Keramaian, 30 Mei lalu. Karena sudah berupa tulang belulang, jenazah Sudarto sulit diidentifikasi sehingga baru bisa diidentifikasi dalam waktu sebulan.

“Sudarto sudah bekerja selama setahun. Dulunya tidak pernah bekerja di kapal, sebab dia kuli bangunan. Tapi setahun lalu Sudarto ikut kapal di bagian mesin,” kata Mulyono (42), kerabat Sudarto kepada detiksurabaya.com menjelang pemakaman.

Keluarga mengetahui jika Sudarto menjadi korban kebakaran KM Mandiri Nusantara, setelah pihak PT Prima Vista selaku pemilik kapal datang ke rumah. “Keluarga tahu dari teman kerja di kapal itu,” kata Mulyono menambahkan.

Selain seorang isteri, Sudarto juga meninggalkan seorang anak bernama Ahmad Faishol (8). Saat jenazah disemayamkan dan disalati, Wiwik dan Faishol kembali menangis.
(gik/gik)

Perahu Karam di Perairan Tablolong, 6 Hilang

[KUPANG] Sebanyak lima imigran dan satu awak perahu, hingga Jumat (16/1) pagi belum ditemukan, setelah perahu yang ditumpangi pecah dihantam badai. Perahu nahas itu akhirnya ditemukan di sekitar perairan Tablolong, sekitar 27 kilometer arah barat Kota Kupang. Satu regu tim SAR dipimpin Ketua Regu, Bram Kolimon, masih mencari para korban.

Selengkapnya

Korban KM Risma Jaya Belum Ditemukan

TIMIKA (PAPOS)- Hingga, kemarin (15/1), Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap 3 pemumpang KM Risma Jaya yang hilang ketika kapal motor itu karam (tengelam, red) di perairan Kabupaten Asmat, Selasa (13/1) lalu. Ketiga penumpang itu, Dr Wendy Sitompul, Dr Boyke Mowoka dan Hendy Prakoso bersama 27 penumpang dari Pelabuhan Pomako Timika tujuan Asmat. Sementara 24 penumpang lainnya telah ditemukan dalam keadaan selamat.

Ditulis Oleh: Husyen/Papos
Jumat, 16 Januari 2009

Selengkapnya

KM Lisman Jaya Karam di Asmat, Tiga Dokter Hilang

[JAYAPURA] Kapal Motor (KM) Lisman Jaya yang berangkat dari Timika tujuan Yahukimo, dilaporkan tenggelam di Muara Kali Aswet, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Selasa (13/1) sekitar pukul 17.00 WIT.

Dari 27 penumpang termasuk awak kapal, 24 di antaranya berhasil diselamatkan. Sedangkan, tiga orang yang berprofesi dokter dinyatakan hilang. Ketiga dokter yang belum diketahui nasibnya ini adalah Wendy, Hendry, dan Boyke. Dari 24 orang yang berhasil diselamatkan, 22 diselamatkan sesaat setelah kejadian, sedangkan 2 orang diselamatkan melalui pencarian, Rabu (14/1).

Selengkapnya

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny