Dua Gudang Tembakau Terbakar, Puluhan Juta Melayang

Eko Sujarwo – detikSurabaya

Lamongan – Nasib sial dialami Muktar, warga Desa Sido Mlangean, Kecamatan Kedungpring, Lamongan. Dua gudang pembakaran tembakau miliknya ludes dilalap si jago merah, Senin (14/9/2009).

Informasi yang dihimpun mengatakan api bermula dari gudang pembakaran tembakau pertama. Api menjalar ke gudang pembakaran tembakau lainnya yang letaknya memang
bersebelahan.

Muktar pemilik gudang mengatakan, awalnya api tidak begitu besar. Namun ketika akan dipadamkan ternyata langsung melalap semua gudang. Dia bersama karyawan gudang berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, karena yang ada di dalam gudang adalah tembakau kering sehingga api pun sulit dipadamkan.

“Api kemungkinan disebabkan oleh hawa panas dari pembakaran yang ada di dalam gudang,” tuturnya kepada detiksurabaya.com.

Dia mengatakan, akibat kebakaran, dirinya rugi hingga ratusan juta rupiah. “Bagaimana tidak mas, lha wong tembakau yang ada di dua gudang rencananya sudah mau saya jual,” ungkapnya.

Ditanya mengenai penyebab oven terbakar, dia mengaku tidak mengetahuinya tapi kemungkinan besar disebabkan hawa pembakaran yang ada di dalam gudang. Api baru bisa dipadamkan sekitar beberapa jam setelah semua gudang terbakar.

“Akibat pembakaran udara menjadi panas sedangkan angin bertiup sangat kencang, sehingga begini ini akibatnya,” ujarnya.(wln/wln)

Di Puskesmas Jayapura 4 Motor Terbakar

JAYAPURA-Warga Kloofkamp, tepatnya yang tinggal di sekitar Puskesmas Jayapura, Distrik Jayapura Utara, dikagetkan dengan teriakan kebakaran dari warga saat melihat api membakar 4 motor yang diparkir di samping gedung puskesmas, Jumat (17/4) pukul 04.30 WIT.

Warga yang mendengar teriakan langsung ke TKP dan berusaha memadamkan 4 motor yang terbakar sehingga api tidak merambat dan membakar Puskesmas. Namun, api sempat membakar plafon dan jendela serta mengakibatkan kaca jendala pecah.

Aparat kepolisian yang mendapatkan laporan, langsung ke TKP dan mengamankan 4 yang terbakar ke Mapolresta Jayapura dan mempolice line keempat motor itu. Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi juga telah meminta keterangan beberapa orang warga.

Empat motor yang terbakar yaitu Honda Grand DS 4844 AL dan Honda Supra X DS 2219 AG hangus terbakar di bagian depan dan joknya. Kedua motor tersebut diketahui milik korban Darmadi (38) warga belakang Puskesmas Jayapura, Kloofkamp.

Sedangkan, motor Honda Grand DS 2668 AE milik Tri Astuti (30) juga hangus terbakar. Demikian juga motor Honda Supra X AD 5729 milik Tardi (38) warga Kloofkamp yang sedang pulang kampung di Jawa Tengah juga hangus terbakar.

Salah seorang saksi, bernama Jaka (22) yang tinggal di belakang Puskesmas mengaku bahwa saat itu ia tidak bisa tidur dengan nyenyak di rumahnya dan ia selalu terbangun. Apalagi, sekitar pukul 02.00 wit ia sempat menerima telepon.

Sekitar pukul 04.00 WIT, tiba-tiba ia mendengar ada suara 2 kali ledakan dari samping gedung Puskesmas tersebut, sehingga ia langsung kaget dan lari menuju ke arah suara ledakan tersebut.

Kebakaran SMPN Assologoima Masih Lidik

JAYAPURA-Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jayawijaya kini tengah melakukan penyelidikan secara intensif terkait terbakarnya gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Distrik Assolagaima, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (16/4) pukul 04.45 wit lalu.

“Penyidik Satuan Reskrim Polres Jayawijaya sudah melakukan olah TKP dalam rangka mengungkap terbakarnya sekolah tersebut,” ungkap Plh Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Nurhabri ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (17/4) kemarin.

Selain telah memintai keterangan saksi, yang pertama kali melihat terbakarnya gedung laboratorium SMPN1 Assologoima tersebut, kata Nurhabri, penyidik juga masih akan memintai keterangan saksi-saksi lainnya, termasuk mengumpulkan bukti-bukti yang dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut.

Ditanya soal dugaan ada unsur dalam kebakaran gedung sekolah itu? Nurhabri mengakui belum bisa memastikan karena sampai saat ini penyidik Satuan Reskrim Polres Jayawijaya masih melakukan pengembangan kasus terbakarnya fasilitas pendidikan tersebut.

“Kami masih menyelidiki, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak terkait terbakarnya gedung sekolah itu,” imbuhnya. Sebelum, salah seorang guru yang tinggal di Kompleks SMPN1 Assologoima tersebut, sempat mendengarsuara ledakan keras yang berasal dari salah satu ruangan kecil di samping Gedung Laboratorium SMPN 1 Assologoima tersebut, lalu muncul api yang kemudian merembet ke gedung lainnya.

Saat itu, ia sedang tidur di rumah yang ada di kompleks sekolah tersebut, namun kaget karena mendengar ada suara ledakan dan kemudian membakar gedung tersebut, sehingga mengakibatkan 1 gedung laboratorium, 1 gudang peralatan sekolah, 1 ruang kamar tidur dan 3 ruang belajar ludes terbakar. (bat)

Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki

JAYAPURA- Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bagus Ekadanto mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran ruang rapat kantor KPU Provinsi Papua kemarin malam, apakah ada unsur sabotase atau karena kosleting listrik arus pendek.

Karena itu, untuk mengungkap penyebab maupun motif kebakaran tersebut, pihaknya dengan bantuan Timpuslabfor dari Mabes Polri melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

” Timpuslabfor dari Mabes Polri memang sedang kita bahwa ke sini untuk mengolah TKP, dari laporan itu akan dilaporkan ke saya baru bisa tahu hasilnya. Jadi saya sekarang hanya melihat awal kejadian perkara itu, karena secara teknis hasil temuan itu akan bisa dikembangkan lagi, jadi kita belum bisa menyimpulkan penyebabnya sekarang,” kata Kapolda Papua kepada wartawan usai meninjau TKP, kemarin.

Kapolda Papua datang ke TPK sekitar pukul 10.00 WIT kemarin sambil melihat dari dekat olah TKP yang dilakukan Timpuslabfor Mabes Polri.

Kapolda juga belum bisa menyimpulkan apakah terbakarnya Kantor KPU ini ada kaiatannya dengan serangkaian aksi-aksi teror yang terjadi belakangan ini. Termasuk kemungkinan adanya unsur sabotase hasil Pemilu. Terkait dengan kejadian ini dan situasi yang berkembang saat ini, Kapolda kembali meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu teror yang berkembang.

” Kalau ada isu, jangan langsung percaya sebelum dicek kebenarannya terlebih dahulu, dan itu saya sudah himbau melalui beberapa media,”tegasnya.

Meski belum bisa disimpulkan motif kebakaran itu, namun Kapolda mengatakan jika terbakarnya kantor KPU ini ada kaitanya dengan serangkaian aksi sebelumnya, maka tujuannya pastilah teror untuk menggagalkan pemilu.

“Jadi mereka sengaja menebar teror, agar masyarakat takut tidak mau datang ke TPS, bahkan masyarakat tidak ada yang melakukan penghitungan suara,”katanya.

Kapolda mengakui sehari sebelumnya, dirinya mendapat selebaran dari TPN/OPM yang intinya menyatakan akan menggagalkan Pemilu.” Nah ini semua kita kaji,”tambahnya.

Sementara itu terkait, terbakarnya Kantor KPU ini berdampak pada lumpuhnya kegiatan di kantor tersebut. Para staf dan anggota KPU belum bisa beraktivitas, selain karena depan kantor masih dipolisi line, juga karena listriknya masih padam.

“Jadi sejak tadi malam sampai sekarang kami belum bisa beraktifitas, tapi kami harapkan kondisi ini tidak terlalu lama, sehingga kegiatan KPU yang mulai sibuk menerima data dari daerah tidak terganggu,”jelas Anggota KPU Papua, Hasyim Sangaji kepada wartawan kemarin.
Disinggung soal kerusakan yang diderita KPU, dikatakan dari sisi kerugian tidak terlalu besar. Demikian dokumen penting terkait dengan Caleg tidak ada yang terbakar. ” Memang ada beberapa bendera Parpol, kursi dan meja ikut terbakar, tapi untuk dokumen penting tidak ada,”katanya lagi.

Dia mengakui tidak meluasnya kebakaran ini, sangat terbantu dengan ditempatkannya 5 petugas keamanan yang saat itu langsung sigap memadamkan api, walau dengan cara manual. “Ini juga sangat terbantu dengan adanya dua bak penampungan air di ujung kantor, yang bisa digunakan memadamkan api,”tambahnya.

Ditempat terpisah, Plh Kabid Humas Polda Papua, AKBP Nurhabri mengatakan bahwa terbakarnya kantor KPU Provinsi diduga kuat terjadi akibat hubungan arus pendek. ” Dugaan kuat, terbakarnya Kantor KPU Provinsi Papua karena konsleting,” tegasnya kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (15/4) kemarin.

Nurhabri membantah adanya isu yang berkembang bahwa Kantor KPU Provinsi Papua tersebut telah dibakar orang. ” Tidak benar jika dibakar orang, itu hanya isu,” tandasnya.

Dijelaskan, dari keterangan saksi-saksi dan fakta yang ada, bahwa Kantor KPU Provinsi Papua tersebut terbakar karena hubungan arus pendek listrik dan belum ada unsur kesengajaan.

Dalam kasus ini, lanjut Nurhabri, sudah ada 5 orang saksi dari petugas keamanan yang telah dimintai keterangan, termasuk 2 orang staff KPU Provinsi Papua dan 1 orang petugas PLN.

Dari keterangan saksi-saksi tersebut, memang sempat terjadi lampu padam sekitar pukul 21.30 wit, sehingga petugas KPU langsung menghubungi petugas PLN untuk menyalakan genset di Kantor KPU tersebut. Setelah 15 menit genset kantor KPU tersebut dinyalakan, tiba-tiba salah satu AC (Air Conditioner) yang ada di ruang rapat KPU tersebut meledak dan muncul api, sehingga tidak lama kemudian listrik padam lagi.

Petugas sempat melihat ke ruang rapat tempat AC tersebut terbakar. Saat itu api dengan cepat sudah merambat ke plafon ruang rapat tersebut, namun api berhasil dikuasai oleh petugas pemadam kebakaran, sehingga tidak merambat ke ruangan lainnya.

“Yang terbakar, bendera partai, tiang bendera, kursi dan alat sound sistem ruang rapat Kantor KPU dan plafon, sedangkan data dokumen KPU lain tidak terbakar. Tidak ada surat suara yang terbakar, apalagi rekapitulasi surat suara masih berada di tingkat Distrik,” ujarnya.

Sementara itu, 2 orang petugas dari Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri langsung melakukan olah TKP di Kantor KPU Provinsi Papua, sejak pukul 09.00 hingga 12.00 wit.

Menurut keterangan Ilham, salah seorang saksi kepada polisi, saat kejadian ia sedang piket dan berada di dalam kantor KPU, tepatnya di Posko Monitoring. Ia berlima dengan Yus Rianto, Helmi, Hengki, Yance Isir dari anggota KPU sedang berada di ruangan tersebut.

Saat sedang nonton televisi, tiba-tiba listrik padam serentak, kemudian Hengky berteriak supaya ada yang menelpon petugas piket PLN di kantor Cabang Jayapura. Dan tidak lama kemudian Julius Rudolof Morin (Pegawai PLN) datang dan langsung menyalakan genset. Setelah listrik menyala selang 2 menit kemudian terdengar suara percikan api yang berasal dari salah satu Ac yang berada di ruang Rapat KPU.

Setelah itu, ia bersama 3 orang temannya tersebut, langsung mendatangi mendatangi tempat sumber api dan ternyata salah satu Ac sudah terbakar. Kemudian ia bersama dengan teman-temannya berusaha memadamkan api dengan air ala kadarnya, namun api malah menjalar ke plafon yang terbuat dari tripleks, sehingga ada yang menghubungi petugas piket pemadam kebakaran dan tidak lama kemudian tiba di Kantor KPU. (don/bat)

Kantor KPU Papua Terbakar

PERISTIWA : Petugas tengah menjaga ketat kantor KPU Papua yang terbakar (kiri), Saksi mata yang diamankan Polisi untuk dimintai keterangan (kanan)

JAYAPURA (PAPOS) –Kantor KPU Provinsi Papua di jalan Soa-Siu Dok II bawah sekitar pukul 22.00 WIT tadi malam (14/4) terbakar. Dugaan sementara, api berasal dari arus pendek listrik.

Dalam kebakaran ini satu orang diamankan Polisi, langsung di bawa ke markas Polresta Jayapura di jalan A Yani yang berjarak sekitar 1,5 Km dari TKP untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Pantauan Papua Pos di TKP, awal api berasal dari pojok kiri bagian belakang kantor KPU yang bersebelahan dengan kantor BPDE Provinsi Papua, kemudian api menyalar mengikuti kabel AC ke plafon aula.

Namun api tidak sempat membesar dan menghanguskan gedung, hanya dalam hitungan menit saja keburu dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran, yang cekatan tiba di lokasi dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam.

Untungnya kotak suara dari Kabupaten/kota tidak berada di dekat bagian yang terbakar, tetapi kondisi aula nampak terlihat jelas meja kerja disitu semuanya berantakan.

PLT Kabid Humas Polda Papua AKPB Nurhabri mengatakan, bahwa pihaknya belum dapat memastikan sebab-sebab kebakaran, karena masih dalam penyelidikan. Namun dugaan sementara kata dia, akibat konsleting listrik di bagian belakang gedung.

Nurhabri belum banyak berkometar ketika ditanya apakah ada kaitannya dengan rentetan peristiwa yang terjadi di kota Jayapura belakangan ini?.”Saya belum bisa pastikan, karena ini masih dalam penyelidikan,”katanya didampingi Kasat Reskrim Polresta Jayapura AKP Y Takamully SH kepada Papua Pos di TKP.

Menyinggung satu warga yang diamankan saat berkumpul bersama anggota Polisi ikut menjaga kantor KPU?, Nurhabri membenarkan bahwa ada salah seorang warga masyarakat yang diamankan.

“Kita akan meminta keterangannya, termasuk anggota kami yang berjaga di situ (Maksudnya kantor KPU Papua, Red),”ujar Nurhabri.(cr-50)

Ditulis oleh Cr-50/Papos
Rabu, 15 April 2009 00:00

Kebakaran Hutan di Aceh Barat Meluas – Korban Lumpur Lapindo Minta Pelunasan Ganti Rugi

Kebakaran Hutan di Aceh Barat Meluas

[BANDA ACEH] Kebakaran hutan gambut di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh sejak Minggu (15/2) hingga Rabu (18/2) di kawasan Desa Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan terus meluas. Sebanyak 240 pengungsi korban tsunami yang menempati barak hunian sementara bersama warga setempat diungsikan ke daerah aman dari amukan api.

Korban Lumpur Lapindo Minta Pelunasan Ganti Rugi

[SURABAYA] Sebanyak 50 perwakilan korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, diundang Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto di Jakarta, Rabu (18/2). Meskipun tidak mengetahui apa agendanya, mereka tetap akan memperjuangkan sisa pembayaran ganti rugi 80 persen melalui dana talangan pemerintah pusat.

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny