Sesuai pesan dari Suara Alam Papua, maka diumumkan kepada seluruh orang Papua yang berada di pulau jawa agar SEGERA
Mahasiswa Papua di Pulau Jawa SEGERA Meninggalkan Pulau Jaw
Sesuai pesan dari Suara Alam Papua, maka diumumkan kepada seluruh orang Papua yang berada di pulau jawa agar SEGERA Meninggalkan Pulau Jawa.
Bagi yang berkeras kepala pantas menerima Hukum Alam yang sudah menimpa di negeri penjajah bangsa dan tanah Papua.
Sesungguhnya Pulau Jawa dan Penghuninya telah takhluk. Amin
Mahasiswa Papua di Pulau Jaw
Sesuai pesan dari Suara Alam Papua, maka diumumkan kepada seluruh orang Papua yang berada di pulau jawa agar SEGERA
KM Risma Jaya Kandas Di Asmat

JAYAPURA (PAPOS) -Akibat kandas diperairan Lampu Hijau Muara Sungai Ewer Kabupaten Asmat selepas berlayar dari Timika, KM Risma Jaya yang membawa sejumlah barang dan penumpang, Selasa (13/1) sekitar pukul 17.00 WIT mengalami kecelakaan. Atas kejadian itu, tiga dari puluhan orang di KM Risma Jaya tersebut dinyatakan hilang.
Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Agus Rianto kepada wartawan melalui telepon selularnya menyebutkan, penyebab kecelakaan KM Risma Jaya tersebut belum diketahui, tetapi dari informasi yang diperoleh, KM Risma Jaya saat terjadi kecelakaan kapal mengalami kandas akibat air laut surut, kemudian ketika air laut kembali pasang dek-dek kapal kemasukan air, sehingga mengakibatkan kapal terbalik.
“Diduga saat kapal berjalan dari Timika ke Asmat, tiba-tiba kandas karena air laut surut, namun ketika air mulai pasang, kapal kemasukan air kemudian terbalik,” ujar Agus Rianto.
Dikatakan, hingga saat ini korban hilang KM Risma Jaya masih dalam pencarian Tim SAR. Dijelaskan pula, saat kapal mulai kemasukan air, penumpang kapal panik lalu berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut.
Agus menambahkan, begitu mengetahui KM Risma Jaya mengalami kecalakaan di diperairan Lampu Hijau Muara Sungai Ewer Kabupaten Asmat, Tim SAR terdekat dengan menggunakan Kapal Wulandari langsung menuju lokasi kecelakaan, untuk mengevakuasi para penumpang.
Bahkan dari informasi yang didapatkan, tiga orang puluhan penumpang KM Risma Jaya yang hilang merupakan Dokter yang hendak bertugas disalah satu daerah di Kabupaten Asmat.
“Kini Tim SAR masih berupaya mencari para korban yang dinyatakan hilang, sedangkan penumpang selamat langsung dilakukan evakuasi,” ungkapnya.
Selain melakukan pencarian terhadap korban hilang, Tim SAR dan tim penyelamat lainnya kini pihaknya sedang menyelidiki kelengkapan Kapal Risma Jaya yang diketahui merupakan milik Amri salah satu warga di Timika.
“Untuk mengetahui asal usul kapal, kini kami melakukan pemeriksaan surat-surat kapal, apakah kapal itu khusus mengangkut barang atau penumpang.(islami)
Ditulis Oleh: Islami/Papos
Kamis, 15 Januari 2009
http://papuapos.com
20.000 Ha Tanaman Padi di Bengkulu Kekeringan
WAHYU MANDOKO
Warga Desa Pelangkapan, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berebut air bersih bantuan dari pemerintah kabupaten setempat. Kekeringan di Banyumas menimbulkan krisis air di 124 desa yang tersebar di 12 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada. Tampak warga yang sedang berjejalan meminta air bersih dari Petugas, Jumat (11/7).
[BENGKULU] Sekitar 20.000 hektare (ha) tanaman padi di Provinsi Bengkulu kekeringan, akibat musim kemarau sejak dua bulan lalu. Tanaman tersebut terancam gagal panen jika hujan tidak turun dalam waktu dekat. Pasalnya, sejak kemarau melanda daerah ini, tanaman padi tidak mendapat pasokan air.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Muchlis Ibrahim yang dihubungi SP, di Bengkulu, Sabtu (12/7), membenarkan hal tersebut.
Tanaman padi yang kekeringan itu, sebagian besar berada di lahan tadah hujan. Sebagian sawah beririgasi teknis. Namun, untuk tanaman padi beririgasi teknis meski hujan belum turun hujan dalam waktu dekat, tanaman padi masih mendapat suplai air.
Sedangkan sawah tadah hujan tidak mendapatkan air sama sekali. Jika hujan tidak turun pada akhir Juli ini, dipastikan tanaman padi 20.000 ha akan mengalami puso. Tanaman padi yang terancam puso ini berada di Rejang Lebong, Kepahyang, Muko-Muko, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kota Bengkulu.
“Saya tidak ingat luas tanaman padi yang kekeringan di masing-masing tingkat II. Jika hujan tidak turun Juli ini, luas sawah yang kekeringan di Bengkulu akan bertambah lagi,” ujarnya.
Terus Menurun
Pasalnya, debit air irigasi terus menurun. Hal ini terjadi karena mata air di sekitar irigasi tersebut mengering. “Kami berharap Juli ini datang hujan sehingga tanaman padi tersebut selamat dari ancaman gagal panen,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu segera memberikan bantuan pompa air kepada para petani untuk mengairi tanaman. Dengan demikian, tanaman padi tetap mendapat suplai air secara teratur, sehingga selamat dari ancaman kekeringan.
“Kami sedang menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek luas sawah yang kekeringan. Jika data kekeringan didapatkan dari tingkat II, bantuan pompa langsung kami salurkan kepada petani di setiap kabupaten dan kota di Bengkulu,” ujarnya.
Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pertanian tingkat I untuk mengatasi tanaman padi petani yang kekeringan, sehingga terhindar dari ancaman gagal panen.
“Saya minta Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu segera mengatasi tanaman padi kekeringan dengan memberikan bantuan pompa air. Dengan begitu, tanaman padi yang kekeringan dapat terhindar dari puso,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bendung Pamarayan, Hudari menjelaskan, sedikitnya lima kecamatan di Kabupaten Serang, Banten, yakni Kecamatan Keramatwatu, Pontang, Tirtayasa, Cikande, dan Carenang, terancam mengalami krisis air karena debit air Sungai Ciujung yang menjadi sumber air untuk Bendung Pamarayan menurun drastis. Sumber air untuk mengairi sawah itu mengalami penurunan volume akibat musim kemarau.
Debit di saluran induk kiri untuk kebutuhan air di Kecamatan Kramatwatu, Tirtayasa, dan Pontang mengalami penurunan dari 18 meter kubik per detik menjadi 8,64 meter kubik per detik. Sedangkan debit di saluran induk kanan untuk menyalurkan air ke Kecamatan Cikande dan Carenang, menurun dari empat meter kubik per detik menjadi 1,85 meter kubik per detik. [143/149]
Last modified: 12/7/08
Pesawat Trigana Tergelincir di Dekai
![]() |
JAYAPURA-Pesawat jenis Twin Otter milik Trigana dilaporkan mengalami kecelakaan di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (8/7) sekitar pukul 13.10 WIT, Selasa (8/7) kemarin. Pesawat yang naas itu, tergelincir ketika mendarat di run way Bandara Dekai tersebut, sehingga keluar dari landasan pesawat tidak jauh dari Kantor Bandara Dekai.
Untung saja, dalam musibah kecelakaan pesawat ini, dilaporkan tidak ada korban jiwa, dimana diketahui pilot bernama Agus, co pilot bernama Dedy dan seorang mekanik dinyatakan selamat.
Dari sumber yang diterima Cenderawasih Pos, pesawat Twin Otter milik Trigana tersebut, awalnya melakukan penerbangan dari Wamena ke Agats, Kabupaten Asmat dengan membawa 6 orang turis.
Mayat Skow Ternyata Pemilik Salon di Abe
![]() |
JAYAPURA-Sesosok mayat lelaki yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan di Skow, Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Senin (8/7) pukul 17.00 Wit kemarin, akhirnya diketahui identitasnya. Korban naas itu ternyata adalah pemilik Salon Roberth yang terletak di samping kiri ruko baru Kali Acai, Abepura, bernama Roberth Winarto.
Mayat korban ini dikenali oleh para karyawan Salon Roberth dan pelanggan serta koleganya, ketika mereka mengecek mayat korban di kamar jenazah RSUD Dok II Jayapura. Mereka memang sengaja mencari korban yang seharian tidak dapat dihubungi, baik via SMS maupun telepon di HP-nya tidak aktif.
Apalagi, mereka sempat curiga bahwa salon korban sempat diacak-acak orang hari Senin (7/7) pukul 09.05 Wit, ketika seorang karyawati bernama Mery yang mendapati pintu depan dalam keadaan terbuka dan pintu kaca juga tidak terkunci.

