Pesawat Latih TNI AU Jatuh

SRAGEN-Untuk kesekiankalinya, pesawat milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) celaka. Kali ini menimpa pesawat latih tipe Bravo 202 dengan nomor lambung LM 2039 yang berpangkalan di Lanud Adi Sucipto, Jogjakarta. Pesawat ini jatuh di persawahan Dusun Gulan, Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, kemarin (17/9).

Kecelakaan tersebut menyebabkan Kapten Pilot, Letda Felix Kurniawan, 22 siswa Skadik 101 Penerbangan Lanud Adi Sucipto tewas mengenaskan. Benturan hebat membuat jasad penerbang muda itu sulit dikenali.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30. Pesawat kecil itu jatuh di persawahan kering milik Joyo Sumarto, warga Sadeyan, Jati, Sumberlawang.

Hebatnya benturan bisa dilihat dari bekas-bekas di tempat kejadian. Hantaman keras membuat tanah di sekitar bangkai pesawat berlubang besar. Serpihan pesawat berhamburan hingga radius 50 meter dari titik jatuh.

Tragedi dirgantara itu menjadi perhatian warga setempat. Tak lama setelah kejadian, mereka berdatangan ke lokasi untuk melihat apa yang terjadi. Beberapa warga mengatakan, sesaat sebelum celaka, pesawat itu berputar-putar di atas Desa Jati.
Pesawat tiba-tiba menukik dengan mesin masih menyala dan langsung menghantam tanah. “Bagian depan pesawat membentur tanah dengan keras sampai terbentuk lubang besar dan pesawat hancur,” kata Wakimin, salah satu saksi mata kepada .

Menurut dia, sesaat sebelum pesawat membentur tanah, terdengar ledakan di udara. Ledakan pertama tersebut, disusul dentuman lebih keras saat pesawat . “Pesawat itu terbang sendirian, tidak ada yang lain. Untung pesawat tidak jatuh di permukiman penduduk, kalau jatuh di permukiman bisa dipastikan akan membawa korban sipil,” lanjutnya.

Kesaksian senada disampaikan Kepala Desa Jati, Purwoatmodjo. Dia mengaku mendengar suara ledakan hebat dari persawahan. Padahal, jarak rumahnya dengan lokasi kejadian sekitar 500 meter. “Suaranya terdengar sangat keras, saya kaget dan langsung mencari sumber suara, ternyata ada pesawat jatuh,” papar dia.

Purwoatmodjo secepatnya melaporkan kejadian itu ke Polsek setempat. Awalnya, sejumlah warga berniat memberikan pertolongan. Namun, saat mengetahui kondisi pesawat dan tidak ada gerakan dari puing kokpit, mereka mengurungkan niat. Warga memerkirakan pilot tewas seketika dan memutuskan menunggu kedatangan pihak berwenang.

“Pilot terlihat sudah tewas sehingga warga menunggu pihak berwenang tidak jadi memberikan pertolongan,” jelas Purwoatmodjo.

Anggota Polres Sragen tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 11.00. Mereka langsung melokalisir tempat jatuhnya pesawat dengan memasang .

Tak lama kemudian sejumlah pejabat tiba, antara lain, Kapolwil Surakarta, Kombespol Erry Subagyo, Bupati Sragen, Untung Wiyono, Kapolres Sragen, AKBP Jawari dan Komandan Kodim 0725 Sragen, Letkol (Inf) Bayu. S.

Mereka menyaksikan evakuasi jasad pilot dan bangkai pesawat yang dipimpin langsung oleh Danlanud Adi Sucipto, Marsekal Pertama R. Agus Munandar.

Evakuasi berjalan sekitar satu jam. Perlu waktu cukup lama untuk mengeluarkan jasad Letda Felix Kurniawan dari puing-puing pesawat. Setelah berhasil dievakuasi, jasad Felix langsung dibawa ke Lanud Adisucipto, Jogjakarta.

Pihak terkait belum memastikan penyebab kecelakaan. Mereka menyatakan, kasus itu masih dalam penyelidikan. Sebelum kejadian kemarin, sejumlah kecelakaan pesawat militer terjadi di tanah air dalam tahun ini. (her/ito)

Dua Gudang Tembakau Terbakar, Puluhan Juta Melayang

Eko Sujarwo – detikSurabaya

Lamongan – Nasib sial dialami Muktar, warga Desa Sido Mlangean, Kecamatan Kedungpring, Lamongan. Dua gudang pembakaran tembakau miliknya ludes dilalap si jago merah, Senin (14/9/2009).

Informasi yang dihimpun mengatakan api bermula dari gudang pembakaran tembakau pertama. Api menjalar ke gudang pembakaran tembakau lainnya yang letaknya memang
bersebelahan.

Muktar pemilik gudang mengatakan, awalnya api tidak begitu besar. Namun ketika akan dipadamkan ternyata langsung melalap semua gudang. Dia bersama karyawan gudang berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, karena yang ada di dalam gudang adalah tembakau kering sehingga api pun sulit dipadamkan.

“Api kemungkinan disebabkan oleh hawa panas dari pembakaran yang ada di dalam gudang,” tuturnya kepada detiksurabaya.com.

Dia mengatakan, akibat kebakaran, dirinya rugi hingga ratusan juta rupiah. “Bagaimana tidak mas, lha wong tembakau yang ada di dua gudang rencananya sudah mau saya jual,” ungkapnya.

Ditanya mengenai penyebab oven terbakar, dia mengaku tidak mengetahuinya tapi kemungkinan besar disebabkan hawa pembakaran yang ada di dalam gudang. Api baru bisa dipadamkan sekitar beberapa jam setelah semua gudang terbakar.

“Akibat pembakaran udara menjadi panas sedangkan angin bertiup sangat kencang, sehingga begini ini akibatnya,” ujarnya.(wln/wln)

SBY Minta Jajaran Terkait Siaga

Tampak dalam gambar kerusakan akibat Gempa yang berpusat di Tasikmalaya Jawa Barat.
Tampak dalam gambar kerusakan akibat Gempa yang berpusat di Tasikmalaya Jawa Barat.
JAKARTA (PAPOS) – Getaran gempa berpotensi tsunami yang berpusat di Tasikmalaya, juga terasa di Kantor Presiden, Jakarta. Presiden SBY langsung memerintahkan kepada jajaran pemda dan pihak-pihak terkait untuk mengamankan warga sekitar.
“Karena gempa ini berpotensi tsunami, Presiden minta semua betul-betul disiagakan,” ujar Mensesneg Hatta Rajasa, Rabu (2/9), di Kantor Presiden, Jakarta.

Presiden SBY, menurutnya sudah mendapatkan laporan dari Ketua BMKG mengenai gempa berkekuatan 7,3 SR. Laporan lebih detail termasuk kerusakan yang terjadi akibat gempa dari lapangan akan disampaikan ke Presiden SBY oleh pihak-pihak terkait.

“Beliau memerintahkan saya menghubungi Gubernur Jabar dan Bupati Tasikmalaya untuk mengamankan masyarakat di sana,” sambung Hatta.

11 Orang Meninggal
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal akibat gempa yang berkeukatan 7,3 SR yang berpusat 142 km di barat daya Kota Tasikmalaya, Rabu (2/9). Petugas piket posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana Satrio yang dihubungi Kompas.com, Rabu sore menyebutkan, 10 korban tewas tercatat di Cianjur dan satu orang di Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan laporan yang masuk, tecatat pula 11 rumah rusak berat dan satu menara masjid rusak.
Menurut Satrio, dari Garut juga dilaporkan empat rumah roboh, sementara 10 gedung perkantoran di Bandung juga roboh.

Ratusan rumah rusak, puluhan di antaranya roboh. Belum ada laporan korban jiwa, tetapi sejumlah warga mengalami luka-luka.

Kerusakan rumah terjadi di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kecamatan Cisaat, Kecamatan Nagrak, Kecamatan Purabaya, dan Kecamatan Sagaranten, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Atang (65) warga Sindangkerta, Cisaat mengatakan harus mengungsi karena tembok dan atapnya ambruk. Sebagian warga masih memilih tinggal di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan.

Dikabarkan juga sedikitnya enam orang warga Cianjur berhasil ditemukan dalam timbunan rumah akibat gempa, Rabu, dan lainnya dilaporkan masih dinyatakan hilang.

Keenam warga itu, ditemukan tertimbun bersama rumah mereka, di Kampung Rawa Hideung, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong Cianjur Selatan.

Korban yang terdiri dari 12 keluarga yang tinggal tepat di bawah Gunung Tujuh, diduga tidak dapat keluar dari rumah ketika gempa berskala 7,3 richter menguncang kawasan itu.

Pasalnya ungkap beberapa orang saksi mata, bersamaan datangnya gempa bagian kaki Gunung Tujuh yang mengelilingi kampung itu, ikut longsor dan menimbun rumah warga yang ada dibawahnya.

“Kampung ini memang dikelilingi tebing . Ketika gempa datang disertai longsoran tanah,” kata Agus Sobandi (32) tokoh masyarakat, ketika dihubungi melalui telepon.

Ia menambahkan, di kampung tersebut tercatat sedikitnya 12 orang kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 30 orang dan bangunan permanen sebanyak 15 buah.

Saat ini kampung tersebut sebagian besar tertimbun tanah gunung. Sebagian besaar tanah menutupi rumah hingga 2 meter diatasnya.

Sebagian besar penghuni rumah saat gempa terjadi tengah berada di dalam rumah dan diduga sebagian besar tertimbun bersama rumah mereka.

Hingga kini informasi dihimpun , warga dan aparat setempat baru berhasil menemukan enam orang warga dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan sulit dikenali.
“Perkiraan kami masih banyak warga yang tertimbun. Upaya pencarian dilakukan secara manual bersama warga dari desa tetanga,” terang Agus.

Sedangkan jenazah ke enam korban yang berhasil ditemukan saat ini disimpan di balai Desa Cikangkareng.
Informasi dihimpun dari Pihak Satgana PMI Cianjur, menyebutkan pihaknya, saat ini tengah meluncur ke lokasi kejadian.

“Kami belum tahu secara pasti berapa korban jiwa seluruhnya. Informasi terkahir menyebutkan baru enam orang ditemukan dan puluhan dikabarkan hilang,” kata Heri tim Satgana PMI.

Kekuatan Makin Kecil
Gempa yang menggoncang hampir seluruh Pulau Jawa ternyata terjadi tiga kali. Namun kekuatan gempa semakin menurun.

“Gempa pertama itu 7,3 SR, kedua 6,0 SR dan terakhir 5,1 SR,” kata Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan Rustam Pakaya saat dihubungi detikcom, Rabu (2/9).

Rustam mengatakan, meski berpotensi, hingga pukul 15.50 WIB, tsunami tidak terjadi. “Sampai sekarang sih nggak ada. Sudah lewat 30 menit,” kata Rustam.

Gempa yang menggoncang hampir seluruh Jawa itu dirasakan pukul 14.55 WIB. Sejumlah rumah dan bangunan rusak akibat peristiwa ini. Namun hingga kini belum dilaporkan adanya korban jiwa.(ant/dtk)

PLM Rosalina Tenggelam, 4 Penumpang Selamat

Moh Hartono – detikSurabaya

Sumenep – Sebagian kondisi perairan laut di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura masih tidak aman untuk pelayaran. Terbukti, Perahu Layar Motor (PLM) Rosalina 1 yang mengangkut ikan kerapu seberat 400 kilo dari Kecamatan/Pulau Sapeken menuju Singaraja, Bali tenggelam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, 4 orang nelayan selamat setelah sempat terapung di laut lepas selama 2 hari. Sedangkan PLM Rosalina 1 tidak terselamatkan.

Adapun 4 orang ABK yang selamat yakni Moh Toha (44), Juanda (45), Hairul (30), Naneng (50), semuanya warga Desa/Kecamatan Sapeken, Sumenep.

Peristiwa tenggelamnya PLM Rosalina 1 terjadi, Selasa lalu (14/7/2009), namum baru diketahui Kamis pagi (16/7/2009) setelah dilakukan pencarian oleh pihak keluarganya dengan menggunakan PLM Rosalina 2.

Kepala Desa Sapeken, Mohammad Salim mengaku perjalanan dari Sapeken menuju Singaraja, Bali berkisar antara 10-12 jam bila cuaca laut normal. Namun hingga 2 hari penumpang PLM Rosalina 1 tersebut tidak memberi kabar tentang perjalanannya.

“Karena keluarganya panik, maka berusaha mencari tahu keberadaan penumpang PLM Rosalina 1 tersebut. Ternyata ke 4 nelayan itu ditemukan ditengah laut lepas,” terang Salim saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis siang (16/7/2009).

Saat ditemukan, 4 nelayan yang menggunakan ban bekas mobil tersebut dalam keadaan bergandengan dan kondisinya sangat lemas. Sebab, selama terapung di laut lepas tidak makan kecuali minum air laut.

Usai dievakuasi, 4 ABK yang masih mempunyai hubungan kerabat itu langsung dirawat di Puskesmas Sapeken, Sumenep dan disambut tangis keluarga besarnya “Empat ABK itu masih shock dan sulit diajak komunikasi,” ungkapnya.

Diduga kuat, PLM Rosalina 1 tenggelam akibat diterjang ombak yang mencapai 3 meter saat menuju Perairan Singaraja, Bali. Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.

Sementara Seksi Perkiraan cuaca BMG Kalianget, Sumenep, Agus Arif membenarkan jika sebagian perairan di Sumenep ketinggian ombak mencapai 3 meter.

“Jika tidak hati-hati bisa saja mengancam keselamatan transportasi laut,” ujar Agus kepada wartawan di kantornya, Jalan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

(fat/fat)

KM Mandiri Nusantara Terbakar

Mojokerto – Jenazah Sudarto (35), salah seorang korban kebakaran KM Mandiri Nusantara dimakamkan di Mojokerto, Jumat (26/6/2009). Jenazah Sudarto tiba di rumah duka, di Kelurahan Prajurit Kulon RT/RW 02, sekitar pukul 17.40 WIB.

Pantauan detiksurabaya.com, saat peti jenazah tiba, isteri Sudarto, Wiwik Retnowati (32), menangis histeris dan sempat tidak sadarkan diri beberapa saat. Setelah ditenangkan keluarga, Wiwik tersadar dan kembali menangis sembari memeluk peti jenazah Sudarto.

Sudarto merupakan salah satu korban kebakaran KM Mandiri Nusantara di perairan kepulauan Keramaian, 30 Mei lalu. Karena sudah berupa tulang belulang, jenazah Sudarto sulit diidentifikasi sehingga baru bisa diidentifikasi dalam waktu sebulan.

“Sudarto sudah bekerja selama setahun. Dulunya tidak pernah bekerja di kapal, sebab dia kuli bangunan. Tapi setahun lalu Sudarto ikut kapal di bagian mesin,” kata Mulyono (42), kerabat Sudarto kepada detiksurabaya.com menjelang pemakaman.

Keluarga mengetahui jika Sudarto menjadi korban kebakaran KM Mandiri Nusantara, setelah pihak PT Prima Vista selaku pemilik kapal datang ke rumah. “Keluarga tahu dari teman kerja di kapal itu,” kata Mulyono menambahkan.

Selain seorang isteri, Sudarto juga meninggalkan seorang anak bernama Ahmad Faishol (8). Saat jenazah disemayamkan dan disalati, Wiwik dan Faishol kembali menangis.
(gik/gik)

Kerusakan Hutan Diperkirakan Capai 5 Juta HA

JAYAPURA-Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Memberamo, Ir Karjono, MP, mengungkapkan bahwa kerusakan hutan di Papua cukup mengkhawatirkan dan bisa dikatakan dalam kondisi lampu kuning. Sebab luas hutan yang mengalami kerusakan diperkirakan telah mencapai 5 juta HA.

“Bila dibandingkan dengan luas hutan kita yang da di Papua sekitar 330 juta HA, kerusakan hutan dan lahan yang potensial kritis sebesar 5 juta Ha tentunya masih kecil. Tetapi hal itu perlu mendapat perhatian serius,

TNI AU: Hercules Jatuh Baru Setahun Diremajakan

(ANTARA News/Hanmus)
Jakarta (ANTARA News) – Komandan Pemeliharaan Material TNI Angkatan Udara (Koharmatau) Marsekal Muda Sunaryo mengatakan, pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325 yang diberitakan jatuh, baru setahun menjalani peremajaan di Depo Pemeliharaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung.

“Setelah setahun menjalani peremajaan mesin, pesawat sudah memakan 800 jam terbang. Jadi, pesawat masih sangat layak untuk diterbangkan,” katanya ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Sunaryo mengungkapkan, Mabes TNI AU memiliki program peremajaan terhadap sembilan unit Hercules milikinya yang empat diantaranya diselesaikan di Singapore Technical Industry (STI) Singapura.

Dalam program itu, TNI AU juga mengirimkan teknisi untuk meningkatkan kemampuannya dalam memelihara dan memperbaiki pesawat Hercules.

“Lima unit lainnya tengah menjalani proses peremajaan di tempat yang sama,” katanya.

Peningkatan kemampuan pesawat Hercules TNI AU yang dilakukan di Singapura mencakup perbaikan airframe (badan pesawat), modifikasi avionik dan modifikasi mesin.

Peremajaan juga akan dilakukan di Depo Pemeliharaan 30 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh yang mencakup peningkatan kemampuan mesin dari T56-7 ke T56-15 atau ditingkatkan dari tipe B ke tipe H.

Sementara itu, peningkatan kemampuan yang dilakukan di Depo Pemelihartaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, mencakup perbaikan badan pesawat dan modifikasi avionik.

Peningkatan kemampuan dua Hercules di Depo 10 dan 30 dilakukan sepenuhnya oleh teknisi-teknisi TNI AU yang sebelumnya dikirim ke Singapura.

Sunaryo menjelaskan, ada tiga tipe pesawat Hercules yang dimiliki TNI AU yakni B, H dan LB yang masing-masing memiliki tipe mesin berbeda-beda. Namun, TNI AU berencana menyeragamkan tipe mesin ketiga tipe pesawat Hercules itu.

Pesawat C-130 Hercules A-1325 yang naas adalah pesawat pertama yang menjalani peremajaan mesin, disamping C-130 Hercules A-1327 dan A-1328, demikian Sunaryo. (*)

COPYRIGHT

Up ↑

Wantok COFFEE

Organic Arabica - Papua Single Origins

MAMA Minimart

MAMA Stap, na Yumi Stap!

PT Kimarek Aruwam Agorik

Just another WordPress.com site

Wantok Coffee News

Melanesia Foods and Beverages News

Perempuan Papua

Melahirkan, Merawat dan Menyambut

UUDS ULMWP

for a Free and Independent West Papua

UUDS ULMWP 2020

Memagari untuk Membebaskan Tanah dan Bangsa Papua!

Melanesia Spirit & Nature News

Promoting the Melanesian Way Conservation

Kotokay

The Roof of the Melanesian Elders

Eight Plus One Ministry

To Spread the Gospel, from Melanesia to Indonesia!

Koteka

This is My Origin and My Destiny