JAYAPURA—Meski mengaku belum pernah mendengar nama Lambert Pekikir, Panglima TPN/OPM yang bermarkas di Victoria, Wutung, Papua New Guinea (PNG), dan telah beberapa kali melakukan aksinya, di wilayah perbatasan RI-PNG, namun pemerintah PNG mengaku komitmen, bila pihak Polisi PNG berhasil menangkapnya segera dikembalikan ke pemerintah RI untuk diproses hukum. “Saya belum pernah mendengar nama Lamber Pekikir, karena sebelumnya saya memang sebagai dosen dan saya belum pernah ketemu, dan baru ini saya menjadi politisi. Jadi kalau memang petugas Polisi kami mengetahui hal itu dia harus ditangkap dan dikembalikan untuk dituntut sesuai hukum yang dilakukan pemerintah RI,” ujar Gubernur Provinsi Sandaun Hon Amkat Mai dan rombongan yang terdiri dari pejabat pemerintahan, pebisnis dan kalangan media massa ketika melakukan kunjungan kerja dengan Kapolda Papua Irjen (Pol) M. Tito Karnavian, MA di Mapolda Papua, Jayapura, Kamis (17/1).
Dia mengutarakan, pihak pemerintah RI dan PNG menyepakati dan bekerjasama bila ada tindakan melanggar hukum dan mengganggu keamanan dihukum sesuai hukum yang berlaku.
“Kedua pihak Polisi RI dan Polisi PNG akan bekerjasama untuk menindak dan menghukum pelaku itu sendiri,” ujarnya.
Karenanya, lanjutnya, pemerintahan PNG dibawah kepemimpinan Pieter O’Neil dan Leo Dion betul-betul mengharapkan hubungan baik dengan Indonesia.
“Jadi untuk menjaga hubungan ini kami berharap hal-hal yang demikian ini harus dihukum karena kelompok sipil bersenjata yang beraksi di wilayah perbatasan RI-PNG mengganggu hubungan kedua negara,” tukasnya.
Kunjungi Kota Jayapura
Sementara itu dalam lawatannya ke Papua, Gubernur Provinsi Sandaun, Papua Papua New Guinea (PNG) Hon Amkat Mai dan rombongan yang terdiri dari pejabat pemerintahan, pebisnis dan kalangan media massa melakukan kunjungan kerja ke Kota Jayapura selama Kamis (17/1) hingga Minggu (20/1).
Demikian Siaran Pers yang disampaikan Konsul RI Jahar Gultom, Kamis (17/1). Dia mengatakan, tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mempererat hubungan bilateral antara RI-PNG, khususnya Provinsi Papua dengan Provinsi Sandaun, dan juga menjajaki kemungkinan kerjasama antara kedua Provinsi di berbagai bidang meliputi perdagangan, olahraga, budaya, kesehatan, keamanan, pendidikan dan bidang lainnya.
Selama di Jayapura, Gubernur Hon Amkat Mai dan rombongan akan bertemu dengan Gubernur Papua dan Jajarannya, Kapolda Papua, Walikota Jayapura, Ketua Kadin Papua dan para pemangku kepentingan terkait lainnya.
Kata dia, adapun agenda yang dibahas antara kedua Gubernur, yaitu. Sister City (Kota Kembar) Vanimo—Jayapura, peningkatan perdagangan antara kedua Provinsi khususnya dan antara RI-PNG pada umumnya, pembanguann tugu batas Skouw Wutung yang prasastinya telah ditandangatani oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan PM Michael Samore pada bulan Maret 2010 di Port Moresby, untuk menjajaki peningkatan kerjasama di bidang olahraga, budaya, pendidikan dan kesehatan antara kedua Provinsi.
Kunjungan kerja Gubernur Sandaun tersebut, lanjut dia, dinilai penting dan strategis, mengingat Provinsi Sandaun berbatasan langsung dengan Provinsi Papua yang memungkinkan perdagangan antara kedua wilayah baik melalui pasar Skouw maupu laut. Dinilai memiliki nilai historis karena kunjungan Gubernur Sandaun ke Bumi Cenderawasih. Sebab sejak pembentukannya, Provinsi Sandaun telah dipimpin oleh 4 orang Gubernur, sebelum kepemimpinan Gubernur Hon Amkat Mai, namun belum pernah ada yang berkunjung ke Jayapura.
Diharapkan dengan kunjungan Gubernur Hon Amkat Mai tersebut akan dibicarakan upaya-upaya bersama dalam meningkatkan hubungan dalam segala bidang, termasuk peningkatan volume perdagangan antara kedua Provinsi, meningat Provinsi Sandaun memiliki ketergantungan yang besar terhadap suplai barang-barang kebutuhan dari Indonesia, seperti pangan, sandang , alat-alat rumah tangga, bahan-bahan bangunan, elektronik dan lain-lain.
Selain itu, kunjungan tersebut dapart menjadi jembatan untuk memperkecil berbagai perbedaan persepsi tentang isu-iu perbatasan kedua negara termasuk isu-isu keamanan untuk kepentingan bersama. Selain melakukan pertemuan dan perbincangan dengan berbagai Stakeholder di Provinsi Papua, Gubernur Amkat Mai juga akan memberikan kuliah umum di Uncen Jayapura sebagai forum ilmiah untuk menyampaikan pandangan-pandangan beliau tentang hubungan internasional. (mdc/mir/don/l03)
Kamis, 17 Januari 2013 21:13, Binpa
Leave a comment