Heli menjadi tontonan masyarakat. Inzet salah seorang korban jatuhnya helikopter di Mapnduma, Kabupaten NdugaWAMENA (PAPOS) – Lag-lagi kecelakaan pesawat terjadi di tanah Papua, kali ini helicopter milik Tentara Nasional Indonesia [TNI] penerbangan Timika tujuan Mapnduma yang mengangkut 13 penumpang ditambah 3 kru pesawat jatuh kejurang, 500 meter dari lapangan terbang Mapnduma, Distrik Mapnduma, Kabupaten Nduga, Senin [16/5].
Kepala Bagian Humas Kabupaten Nduga, Otomi Gwijangge, S.Hut. yang berada di lokasi kejadian kepada Papua Pos Senin [16/5] menjelaskan, kronologis kejadian tersebut adalah, pada pukul 10.30 WIT helicopter milik TNI yang terbang dari Timika dengan tujuan Mapnduma tiba di lapangan terbang Mapnduma, saat akan mendarat helicopter tersebut tidak mendarat di tempat pendaratan yang disediakan, namun helicopter tersebut bergeser hingga terjatuh ke dalam jurang di sisi lapangan terbang pada ketinggian sekitar 500 meter dan tertahan disekitar perkebunan masyarakat.
Kejadian tersebut lanjut Otomi sontak mengagetkan masyarakat yang berada di sekitar lapangan terbang yang datang ingin melihat helicopter yang datang dari Timika.“Kami melihat sendiri dari dekat kejadian tersebut, karena pada saat itu semua masyarakat datang untuk melihat siapa yang datang dengan helicopter yang datang dari Timika, untung pesawat jatuh dikebun yang menahan pesawat tersebut hingga tidak terjatuh ke jurang yang lebih dalam sekali,” terangnya.
Melihat kejadian tersebut masyarakat yang ada di lokasi kejadian langsung turun untuk membantu para penumpang dan pilot yang masih berada di dalam helicopter yang terjatuh, sementara mengenai kondisi korban menurut Otomi, seluruh penumpang dan kru helicopter hanya mengalami luka ringan. Semua penumpang terdiri dari 13 orang [nama-nama lihat table].
Termasuk pilot dan kru juga selamat tanpa mengalami luka parah tapi semuanya mengalami luka-luka ringan ditangan, dan para penumpang dan kru helicopter dikeluarkan secara manual dengan bantuan masyarakat setempat,” jelas Otomi.
Sedangkan kondisi helicopter naas tersebut ungkap Otomi, setelah jatuh helicopter tersebut terbalik dari ketinggian 500 meter hingga pesawat terbolak balik dimana bagian atas ke bawah dan bagian bawah ke atas serta helicopter tersebut sudah berada dalam kondisi patah dibagian tengahnya dengan bagian depan terpisah dengan bagian belakangnya, sayapnya juga putus, kaca cepan hancur, serta baling-balingnya atas juga lepas.
Konon kata Otomi dari keterangan yang diperolehnya dari masyarakat helicopter yang datang dari Timika ini di pakai oleh salah satu pasangan calon kandidat bupati dan kandidat wabup Nduga untuk mengangkut para pendukungnya bersama tim suksesnya.
“Pesawat yang jatuh ini di carter atau dipakai oleh salah satu pasangan kandidat bupati Nduga untuk memobilisasi pendukungnya dan tim suksesnya dari Timika menuju ke Mapnduma, namun tanpa diduga-duga kecelakaan itu terjadi sehingga masyarakat semua kaget,” katanya.
Sementaara itu kondisi pesawat tersebut masih belum dievakuasi sedangkan para korban langsung diberikan pertolongan pertama pada mereka yang mengalami kecelakaan ringan.
Empat Korban Kritis
Empat penumpang korban kecelakaan helikopter Penerbangan AD (Penerbad) yang jatuh di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Senin, hingga saat ini masih dalam kondisi kritis.
Karel Gwijangge, keluarga salah satu korban kecelakaan helikopter Penerbad di Timika, Senin, mengharapkan bantuan sarana transportasi pesawat terbang dari Timika ke Mapenduma untuk dapat mengevakuasi para korban.
“Kami sangat mengharapkan esok ada pesawat yang bisa terbang ke sana untuk menjemput para korban sehingga bisa dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan lebih lanjut,” tutur Karel yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Mimika.
Karel mengatakan salah satu dari empat penumpang yang masih dalam kondisi kritis di Mapenduma itu adalah ibu kandungnya atas nama Orit Nirigi. Orit Nirigi bersama lebih dari 10 orang penumpang berangkat dari Timika menuju Mapenduma pada Senin pagi sekitar pukul 09.31 WIT menumpang helikopter Bell-412 dengan nomor lambung 5001 milik Kodam XVII/Cenderawasih. “Sampai sekarang jumlah penumpang masih simpang siur. Ada yang mengatakan 17 orang, lainnya mengatakan 10 orang ditambah tiga orang kru,” tutur Karel.
Menurut informasi yang diterima Karel langsung dari Pdt Yulas Gwijangge di Mapenduma melalui SSB, helikopter naas itu bukan mendarat darurat di Kenyam, tetapi terjatuh di lahan perkebunan masyarakat sekitar lima meter sebelum mendarat di Lapangan Terbang Mapenduma sekitar pukul 11.00 WIT. “Informasi yang kami terima melalui SSB langsung dari Mapenduma dari sumber yang sangat bisa dipercaya, helikopter jatuh sekitar lima meter sebelum sampai di ujung landasan saat hendak mendarat. Kondisi cuaca saat itu dilaporkan terjadi angin kencang,” ujar Karel.
Helikopter naas itu dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah yakni baling-balingnya terlepas, bagian ekor patah dan terguling masuk ke perkebunan warga dan kemudian tersangkut pada sebatang pohon mangga. Dari mesin helikopter tersebut sempat keluar asap.
Beruntung semua penumpang bersama kru helikopter selamat, meski beberapa orang diantaranya mengalami luka-luka yang cukup serius. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di Timika, tiga orang kru helikopter Penerbad tersebut sudah dievakuasi ke Timika pada Senin sore oleh helikopter Airfast milik PT Freeport Indonesia.
Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Bonni Christian Pardede membenarkan adanya insiden helikopter jatuh di Mapenduma. “Infonya demikian. Saya sedang menunggu laporan selanjutnya dari Timika. Yang jelas semuanya selamat,” tutur Bonni melalui pesan singkatnya.
Ia mengaku sedang bertugas ke luar wilayah Timika saat menerima informasi tersebut.
Sementara itu Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika, John Rettob mengatakan pihaknya siap membantu melayani permintaan keluarga untuk mencarikan pesawat carter guna mengevakuasi para korban yang masih dalam kondisi kritis di Mapenduma. “Kami akan berupaya maksimal untuk membantu transportasi korban yang mengalami luka-luka cukup serius dari Mapenduma ke Timika,” kata John.
Menurut dia, penerbangan reguler ke Mapenduma selama ini belum ada. Namun biasanya wilayah itu dilayani oleh penerbangan pesawat pilatus porter dari maskapai Susi Air jika ada permintaan dari masyarakat. [fredy/ant]
-4.269928
138.080353