
Dari Markas Pusat Pertahanan Tentara Revolusi West Papua, Gen. TRWP Mathias Wenda lewat Secretary-General Lt. Gen. Amunggut Tabi dengan ini menyampaikan
Selamat
dan

Sukes
serta memanjatkan
Syukur Bagi Tuhan!
atas keberhasilan lobi politik dan diplomasi di wilayah Melanesia yang telah menghasilkan tonggak sejarah penting bagi perjuangan bangsa Papua untuk memperoleh kemerdekaan di luar NKRI.
Hari ini telah tercatat dalam Sejarah Perjuangan Papua Merdeka sebuah peristiwa penting dalam riwayat perjuangan bangsa Papua bahwa negara-negara Melanesia kini mengakui “eksistensi” dan “hak-hak” orang Papua sebagai etnik Melanesia. Hasil ini telah menjadi gerbang kepada isu-isu dan langkah-langkah tindak lanjut yang pasti akan menguntungkan perjuangan Papua Merdeka.
Di samping itu dengan ini Tentara Revolusi West Papua (West Papua Revolutionary Army) dengan ini menghimbau agar WPNCL tidak berupaya melibatkan sayap militer perjuangan Papua Merdeka untuk melibatkan diri secara aktiv atau tidak aktiv dalam kegiatan-kegietan diplomasi dan politik di mana saja demi menjaga konsistensi dan kesinambungan perjuangan kita.
Pengakuan eksistensi, jatidiri dan hak orang Papua sebagai kaum Melanesia oleh negara-negara merdeka di kawasan Melanesia ini telah menjadi tonggak sejarah penting menyusul pembukaan kantor Free West Papua Campaign di Kota Oxford, Inggris Raya baru-baru ini.
Untuk itu kami dari rimbaraya New Guinea mengucapkan terimakasih dan syukur kepada Tuhan Pencipta, Pelindung dan Penentu Nasib bangsa Papua.
Atas nama benda-benda, tumbuhan, hewan, makhluk roh, moyang dan anak-cucu, yaitu demi sang Khalik Langit dan Bumi.
Dikeluarkan di : Markas Pusat Pertahana
Pada tanggal : 21 Juni 2013
Pangima Tertinggi Komando Revolusi,
an.
Amunggut Tabi, Lt. Gen.
BRN: A. 01867
Misinya gagal kok dibilang sukses. Yang implisit, negara2 MSG menyatakan bahwa Papua bagian integral NKRI. Hubungan MSG dengan papua tak lebih dari hubungan kultural dan sosial. Bukan politik. Paling jauh negara2 ini peduli hanya persoalan apakah ada pelanggaran HAM atau tidak. Soal kecurigaan itu, pemrintah Indonesi bahkan berani mengundang perwakilan negara2 MSG untuk langsung datang ke Papua. Bukankah ini tindakan berani sekaligus memberi sinyal bahwa apa yang diungkapkan selama ini oleh kelompok tertentu merupakan sesuatu yang tidak selalu faktual atau sesuai dengan kenyataan . Saatnya membangun papua. Bukan sibuk dengan isu merdeka yang membuat energi membangun papua makin tak terkonsolidasi dan lamban.
LikeLike